REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan vaksin Neorabivet untuk menanggulangi penyakit rabies. Vaksin rabies yang menggunakan strain Pasteur ini dipastikan memiliki kualitas yang baik dan menjamin perlindungan hewan kesayangan dari ancaman penyakit rabies dengan durasi lebih dari 1 tahun.
Vaksin itu merupakan karya Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan. Adanya produk baru vaksin Neorabivet® ini diharapkan dapat ikut mendukung sekaligus mendorong percepatan upaya pemberantasan rabies di Indonesia dengan target bebas tahun 2030.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan, program pemberantasan rabies bertahap seluruh Indonesia 2030 (PrestasIndonesia 2030) harus didukung ketersediaan vaksin yang berkualitas dan dalam jumlah besar. “Adanya vaksin rabies baru ini tentu saja akan banyak membantu pemenuhan kebutuhan tersebut. Vaksin ini diproduksi oleh instansi pemerintah, sehingga kualitasnya dipastikan terjamin" ungkap Ketut.
Ni Made Ria Isriyanthi yang mewakili Direktur Kesehatan Hewan menyampaikan bahwa Nomor Pendaftaran Obat Hewan untuk Neorabivet® telah terbit. Vaksin sudah siap diedarkan dan dijual. Pusvetma telah memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik (CPOHB) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Dengan CPOHB, kualitas produk Pusvetma dipastikan mampu memenuhi persyaratan mutu, khasiat, dan keamanan obat hewan, sehingga mampu bersaing dengan produk-produk sejenis di lapangan. Bentuk jaminan kualitas dari pemerintah tersebut antara lain dengan telah diberikannya Nomor Pendaftaran Obat Hewan dari Kementerian Pertanian yaitu Kementan RI No. D 19035888 VKC.
Berdaya saing global
Sementara itu Kepala Pusvetma, Agung Suganda mamaparkan bahwa Pusvetma mempunyai visi menjadi institusi produsen bahan biologik veteriner yang berdaya saing global, serta misi antara lain memproduksi vaksin, antisera, diagnostika, dan bahan biologis lain untuk mendukung program pencegahan, pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan secara nasional. Pusvetma juga diharapkan mampu melaksanakan proses produksi sesuai standar nasional dan internasional.
Gedung Fasilitas Produksi Vaksin Zoonosis diresmikan oleh Dirjen PKH, sekaligus juga peluncuran vaksin Neorabivet®. Penambahan fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat seluruh pegawai Pusvetma untuk terus memproduksi vaksin yang memenuhi standar. Juga mendorong upaya-upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan dengan vaksinasi.
http://bit.ly/2vxMQR7
May 01, 2019 at 07:16PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2vxMQR7
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment