Sunday, November 25, 2018

DLH Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Cair

Pemkot Semarang terus melakukan solusi pengendalian sampah plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Produksi sampah di Kota Semarang yang mencapai 1.000 ton sampah per hari membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya mengendalikan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang. 

Salah satu kiat yang sudah dilakukan oleh Pemkot Semarang adalah pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos dengan gas metana yang dihasilkan telah  dimanfaatkan untuk energi pembakaran oleh sedikitnya 200 kepala keluarga (KK) di sekitar TPA Jatibarang. Termasuk meluncurkan aplikasi Sistem Lapor Sampah (Silampah) berupa pelaporan masalah sampah yang bisa diakses warga Kota Semarang berbasis digital, yang diluncurkan dan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang. 

Di luar upaya ini, Pemkot Semarang terus melakukan solusi pengendalian sampah plastik, dengan mengoptimalkan bank sampah sedikitnya di 30 titik yang ada di wilayah ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini. 

“Yang teranyar, DLH Kota Semarang mengembangkan prototipe alat pengolah sampah plastik untuk diubah menjadi bahan bakar cair,” ungkap Kepala DLH Kota Semarang, Muthohar yang dikonfirmasi, melalui sambungan telepon di Semarang, Ahad (25/11). 

Nantinya, alat ini akan dikembangkan di seluruh lingkungan sekitar bank sampah guna mengurangi sampah plastik yang masuk ke TPA Jatibarang. Prototipe alat serta Kajian untuk pemanfaatan alat yang menggunakan metode pirolisis ini juga baru dirampungkan oleh tim DLH Kota Semarang. 

“Bahkan bahan bakar cair hasil dari alat ini telah diujicobakan dan ternyata sudah dibuktikan bisa untuk menghidupkan mesin genset,” ungkapnya. 

Secara teknis, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Semarang, Agus Junaidi menjelaskan, cara kerja alat pirolisis ini cukup sederhana. Prosesnya sampah plastik dimasukkan dalam ruang kedap udara dan dibakar pada suhu 300 hingga 400 derajat celcius. 

Melalui proses pemanasan hingga 4 jam, plastik akan meleleh dan makin lama menguap. Uap ini selanjutnya disuling hingga menghasilkan cairan yang kemudian menjadi bahan bakar cair. Sisa penguapan ditangkap dengan selang dan dimasukkan botol berisi oli agar tidak mencemari udara. 

Saat ini, prototipe alat yang dikembangkan berkapasitas 3 kilogram. Namun dari hasil uji coba tiap 3 kilogram sampah plastik mampu menghasilkan 1,5 liter bahan bakar cair. Ke depan, DLH Kota Semarang juga berencana mengembangkan alat yang sama untuk kapasitas yang lebih besar. Termasuk mengembangkan alat ini untuk memberikan edukasi pemanfaatan sampah plastik kepada warga di seluruh wilayah Kota Semarang. 

“Sehingga, harapannya akan mampu mengendalikan volume sampah plastik yang terus bertambah dan masuk ke TPA Jatibarang,” katanya.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2P1hdGF
November 25, 2018 at 08:10PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2P1hdGF
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment