REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Dompet Dhuafa melakukan panen perdaya budi daya bandeng di Desa Linduk, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten. Panen yang dilakukan pada Jum’at (23/11) lalu ini dilakukan antara penerima manfaat dengan segenap amil Dompet Dhuafa Banten.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten Abdurrahman Usman mengatakan panen perdana dilakukan setelah program berjalan selama tujuh bulan. "Melalui Program budi daya ikan bandeng yang kami dampingi secara intens ini, harapannya penerima manfaat bisa meningkat penghasilannya, keilmuannya bahkan bisa beranjak dari mustahik menjadi muzzaki,” Ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad (25/11).
Lebih jauh Usman berharap, ke depan bukan hanya di Linduk program seperti ini bisa dijalankan. Melainkan di sepanjang pesisir yang memiliki potensi sama atau potensi lainnya yang mempunyai nilai jual dan pasar yang menjanjikan.
Manajer Program Dompet Dhuafa Banten Fita Berliana Akbar mengatakan panen perdana bandeng ini hasilnya cukup menggembirakan. Selain ukuran bandengnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar, bandeng yang dihasilkan juga kualitasnya cukup baik.
Program ini, ujar Fita, disinergikan dengan beberapa pihak yang ahli di bidangnya. Salah satunya kerja sama dengan Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. "Ini menunjukan bahwa pendampingan yang kami lakukan terhadap penerima manfaat sangat serius,” ujarnya menambahkan.
Pesisir Banten dengan segala potensinya menyimpan berjuta kekayaan yang bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya apabila bisa dikelola secara maksimal. Pesisir utara Banten yang sejak jaman kerajaan Banten berjaya jika dikembangkan dengan baik dan benar bisa menjadi ladang masyarakat dalam berpenghasilan serta menjadi penggerak ekonomi masyarakat sepanjang teluk Banten.
Bandeng, merupakan salah satu komoditi khas Serang khususnya dan Banten umumnya yang cukup dikenal oleh masyarakat. Bandeng bukan hanya dikenal masyarakat lokal bahkan nasional dengan produk olahan sate bandengnya, atau kuliner pecak bandeng yang cukup digemari masyarakat. Bahkan bandeng menjadi makanan favorit raja pada masa kejayaan kesultanan Banten dan sampai sekarang kulinernya masih dilestarikan oleh masyarakat Banten.
Atas dasar betapa potensinya begitu besar, Dompet Dhuafa Banten (DD Banten) menggagas sebuah program yang diberi nama Desa Berdaya Linduk di Kampung Linduk, Desa linduk, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten. Memberdayakan 9 penerima manfaat DD Banten fokus kepada budi daya ikan Bandeng dengan tujuan meningkatkan produksi ikan bandeng.
Program ini diharapkan bisa berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi penerima manfaat yang diberdayakan, bantuan permodalan, pendampingan dan penyuluhan perikanan. Dengan begitu, bukan hanya secara ekonomi melainkan penerima manfaat juga bisa meningkat taraf keilmuannya tentang budi daya ikan bandeng.
Setelah beberapa bulan diberikan bantuan dan pendampingan, penerima manfaat yang mengelola tambak bandeng seluas tujuh hektare bisa memanen hasil budi daya bandengnya. Panen perdana bandeng menunjukan berkah luar biasa dari zakat yang ditunaikan oleh para muzzaki melalui Dompet Dhuafa Banten.
Semoga program serupa maupun program-program pemberdayaan bisa terus bergulir dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat yang membutuhkan, agar kehidupan bisa meningkat, keilmuan naik derajat, bukti berkah dan manfaat zakat.
https://ift.tt/2DXmpum
November 25, 2018 at 03:47PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2DXmpum
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment