Monday, November 26, 2018

Sokoliman Didorong Jadi Dusun Pendidikan di Yogyakarta

Diupayakan adanya koneksi internet demi bisa mempercepat proses belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Perpustakaan Dusun Sokoliman baru saja diresmikan. Peresmian yang dilakukan pula dengan pagelaran wayang yang dipentaskan anak-anak PAUD turut menjadi dorongan kepala Sokoliman menjadi Dusun Pendidikan.

Peresmian diselenggarakan di Joglo Sokoliman, Ahad (25/11). Pementasan wayang turut dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi dan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa.

Program itu sendiri merupakan hasil kerja sama banyak elemen. Mulai Pelayanan Pengabdian Masyarakat (P2M) dan Jurusan PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), LPPM, Gugus PAUD VI Karangmojo sampai Yayasan Marta Hadi Wisroyo.

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran program-program tersebut. Di antaranya, Kampung Emas Dewi Sri yang cuma ada dua di Kabupaten Gunungkidul.

Selain di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kampung Emas Dewi Sri kini dihadirkan di Dusun Sokoliman, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Kini, Desa Bejiharjo bahkan telah menjadi Kampung Pendidikan.

"Ini merupakan modal penting bagi kemajuan pendidikan di Gunungkidul," kata Immawan.

Setelah ini, ia mengaku akan mengupayakan adanya koneksi internet demi bisa mempercepat proses belajar. Kehadiran wi-fi, dirasa dapat pula dimanfaatkan untuk memasarkan produk-produk UMKM.

Rektor UNY, Sutrisna Wbawa berharap, kehadiran perpustakaan dapat senantiasa membangkitkan semangat pendidik di Sokoliman dan sekitarnya. Itu merupakan salah satu cara perguruan tinggi mendekatkan diri.

"Mendekatkan diri dengan masyarakat yang dikemas dalam bentuk program-program pengabdian masyarakat," ujar Sutrisna.

Wayang bocah sendiri mengusung judul Hangrungkepi Bhumi Pertiwi yang dimainkan anak-anak PAUD Kecamatan Karangmojo. Cerita ini diilhami cerita Mahabarata yang diset kepada cerita pemilihan Raja Pringgodani.

Mengandung tujuan literasi, cerita itu mengisahkan pergolakan rasa menolak ketidakinginan atau maju untuk menjalankan amanat orang tua. Tokohnya, Gatot Kaca, menguatkan diri terus berdarma demi kejayaan tanah leluhur.

Langkahnya dibesarkan niat untuk melangkah lurus yang membawa panji kebesaran jati diri. Atas semua itu, Gatot Kaca berani berjanji untuk memiliki, menjaga dan melindungi bumi pertiwinya.

Peresmian penggunaan Perpustakaan Dusun Sokoliman turut diramaikan sumbangan bantuan BTN berupa tiga unit komputer dan printer. Itu jadi langkah literasi budaya demi mengimplementasikan nilai-nilai budaya.

Tentunya, implementasi langsung kepada anak-anak karena dihadirkan di tengah-tengah masyarakat. Wayang bocah dan pelatihan tembang menjadi langkah-langkah lain yang akan terus digalakkan.

Melalui wayang bocah, dapat ditingkatkan perkembangan anak-anak berupa bahasa motorik, sosial emosional, kognitif, nilai agama, moral dan seni. Selain itu, wayang bocah menjadi apresiasi kepada elemen-elemen pendidik.

Dekan FIP UNY, Haryanto menambahkan, kegiatan itu memang merupakan agenda rutin tahunan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIP UNY melalui program P2M. Tujuannya, membiasakan mahasiswa mengidentifikasi persoalan masyarakat dan memberi solusi.

"Bagi kami pengabdian masyarakat bukan hanya dijalankan dosen, namun wajib bagi mahasiswa," kata Haryanto.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2DKUs7X
November 26, 2018 at 04:47PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2DKUs7X
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment