REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan ekstrem dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir, dan angin kencang kembali melanda Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu petang (12/1). Hujan dan angin menumbangkan sejumlah pohon dan menerbangkan atap rumah warga.
Laporan dari Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, menyebutkan hujan ekstrem disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Tanah Sareal dan Bogor Barat. Tercatat ada delapan rumah warga di Kelurahan Sukadami, Kecamatan Tanah Sareal yang atap rumahnya rusak karena diterbangkan angin.
Selanjutnya, sekitar 39 rumah warga rusak pada bagian atapnya di Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat. "Laporan dari tiap-tiap Polsek tidak ada korban jiwa, hujan ekstrem disertai angin kencang merusak atap rumah warga, dan fasilitas umum seperti masjid," kata Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Yuni Astuti.
Yuni menjelaskan, delapan rumah warga yang rusak atapnya karen ditiup angin berlokasi di Kelurahan Sukadami, Kecamatan Tanah Sareal, tepatnya di RT 03/RW 06. Sedangkan kerusakan cukup banyak terjadi di Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat. Ada tiga RW yang terdampak yakni RW 05 ada 16 rumah, RW 06 ada 15 rumah, dan RW 12 ada delapan rumah.
"Pada umumnya atap rumah warga mengalami kerusakan sedang hingga ringan. Satu fasilitas umum Masjid Al Falak mengalami kerusakan pada kanopi lantai atas ukuran enam kali enam meter," kata Yuni.
Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menginformasikan kejadian pohon tumbang di wilayah Sindang Barang Loji, RT 02/RW 01 Kecamatan Bogor Barat. Pohon jenis trembesi tumbang menimpa rumah milik Rendy yang dihuni satu kepala keluarga dengan tiga orang jiwa. Dalam peristiwa tersebut, penghuni rumah dilaporkan mengalami cedera ringan akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk.
Pohon tumbang lainnya terjadi di lokasi yang sama. Pohon kelapa menimpa rumah warga milik Mardani yang dihuni satu kepala keluarga enam orang jiwa. Tidak ada korban jiwa di lokasi ini.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi Kota Bogor sudah normal, tidak lagi diguyur hujan. Hujan ekstrem hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam.
Sebelumnya, cuaca di Kota Bogor cukup panas dan terik, sekitar pukul 15.45 WIB mulai gelap dan diselingi petir. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi menginformasikan cuaca berubah mendadak dari panas ke mendung dan diselingi petir sebagai tanda awal akan terjadi hujan ekstrem.
"Jika sudah mendengar suara petir, sebaiknya warga segera mencari tempat berteduh. Hindari berteduh di bawah pohon, dekat papan reklame, dan menghindar dari lapangan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra.
BMKG Stasiun Klimatologi juga memprakirakan hujan ekstrem disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi sampai pertengahan Februari karena saat ini Bogor sudah memasuki puncak musim hujan.
http://bit.ly/2SLYgKZ
January 13, 2019 at 12:05AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SLYgKZ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment