Saturday, February 2, 2019

Chelsea Kembali ke Filosofi Sarriball

Chelsea akan kembali mempelajari dasar-dasar gaya sepak bola ofensif ala Sarriball.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, masih tidak habis pikir terhadap penampilan anak-anak asuhnya kala dibekuk Bournemouth 4-0 pada laga pekan ke-24 Liga Primer Inggris. Bagaimana tidak, sempat menguasai laga pada babak pertama, performa Eden Hazard dan kawan-kawan justru kedodoran sepanjang babak kedua.

Imbasnya, gawang tim asal London Barat itu kebobolan empat kali pada sepanjang babak kedua. Kekalahan di markas Bournemouth itu tercatat sebagai kekalahan terbesar kedua yang pernah dirasakan The Blues di sepanjang era Liga Primer Inggris. Mereka sebelumnya pernah menyerah di tangan Liverpool 1-5 pada 1996 silam.

Kekalahan itu pun berakibat fatal terhadap posisi Chelsea di papan klasemen sementara Liga Primer Inggris. The Blues harus rela turun peringkat ke posisi kelima lantaran kalah jumlah produktivitas gol dengan Arsenal, yang justru mampu menyamakan poin Chelsea setelah meraih kemenangana atas Cardiff City di laga pada pekan ke-24.

Menanggapi kekalahan timnya tersebut, Sarri menyebut, ada sedikit masalah dengan kondisi mentalitas bertanding anak-anak asuhnya. Di babak kedua di laga itu, tutur eks pelatih Napoli, para pemain The Blues cenderung bermain bukan sebagai tim, tapi sebagai 11 individu yang berbeda.

''Setelah mereka mencetak gol pertama, kami berhenti bermain sebagai tim, tapi sebagai 11 pemain yang berbeda. Kami harus bisa mengerti kenapa dan mengakhiri masalah mentalitas bertanding ini,'' kata pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, kepada Sky Italia.

Kondisi ini sebenarnya sempat menimpa Chelsea kala The Blues mengakhiri rentetan 12 laga tidak terkalahkan di awal kompetisi dan menelan empat kekalahan dalam 12 laga terakhir di Liga Primer Inggris. Hal ini dinilai sudah bisa diselesaikan saat Chelsea berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur 2-1 di ajang Piala Liga. Namun, kondisi ini ternyata kembali terulang di skuat The Blues.

''Dua bulan lalu, saat kami mengalami fase sulit, kami seperti kehilangan identitas dan bermain bukan sebagai tim,'' kata Sarri. ''Kami terus berjuang, terutama masalah mentalitas bertanding.''

Untuk itu, Sarri menegaskan, Chelsea akan kembali mempelajari ke dasar-dasar gaya sepak bola ofensif, yang selama ini diterapkan Sarri di tim-tim yang pernah dibesutnya, atau yang kerap disebut Sarriball. ''Bahkan, kami sepertinya belum belajar dasar-dasar pergerakan atau fondasi dasar dari gaya sepak bola saya. Kemudian, setelah itu, kami juga akan merubah beberapa hal,'' tutur mantan pelatih Empoli tersebut.

Namun, Sarri tidak memiliki waktu lama untuk bisa segera membenahi gaya permainan The Blues. Pasalnya, tiga hari pasca laga kontra Bournemouth, The Blues sudah harus menghadapi Huddersfield pada Sabtu (2/2) pukul 22.00 malam WIB. Kendati begitu, menghadapi penghuni dasar klasemen sementara Liga Primer Inggris, Chelsea masih tetap diunggulkan.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SnzmEq
February 02, 2019 at 07:12PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SnzmEq
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment