REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-Weng menuding Cina telah meningkatkan upayanya untuk menyusup dan memperoleh pengaruh di negaranya. Dia meminta badan keamanan nasional Taiwan melawan upaya Beijing.
Hal tersebut disampaikan Tsai seusai melakukan pertemuan keamanan nasional pada Jumat (10/5). Kepada awak media, dia menyampaikan bahwa salah satu upaya yang dilakukan Cina untuk memperoleh pengaruh adalah dengan mengganggu proses pemilu dan mengampanyekan berita palsu.
Kendati demikian, dia tak menjelaskan secara detail terkait hal tersebut. Tsai hanya mengatakan bahwa agen keamanan nasional Taiwan akan menemukan cara untuk menghalau langkah Beijing.
Dia pun mengungkapkan bahwa negaranya akan mencegah agresi militer di Selat Taiwan. “Partai Komunis Cina terus menunjukkan tindakan provokatif di Selat Taiwan, menghancurkan status quo di Selat Taiwan,” ujarnya.
Tsai berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya. Hal itu akan dilakukan dengan memperbarui peralatan militer dan program yang baru diluncurkan untuk membangun kapal selam secara lokal.
Bulan lalu, Selat Taiwan sempat menimbulkan ketegangan. Hal itu dipicu latihan ektensi yang dilakukan militer Cina dengan mengerahkan kapal perang, pembom, pesawat pengintai di sekitar pulau itu. Taiwan pun mengerahkan jet tempur untuk memantau latihan tersebut.
Cina diketahui telah mencurigai Tsai mendorong kemerdekaan formal Taiwan. Ia memang memandang Taiwan sebagai provinsi yang memberontak. Oleh sebab itu, Beijing terus meningkatkan tekanan politik dan militer terhadapnya.
http://bit.ly/2WDu4Ug
May 10, 2019 at 01:48PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2WDu4Ug
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment