REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, menilai keterlibatan purnawirawan TNI dalam beberapa kejadian pascapemilu seharusnya tidak boleh terjadi. Ia merasa sedih ada senior serta adik angkatannya yang terlibat dalam kejadian seperti aksi 22 Mei lalu.
"Terus terang saja, di sana yang diperiksa-periksa itu kan banyak purnawirawan. Itu senior saya, ada adik-adik angkatan saya. Sebagai sama-sama purnawirawan, sebetulnya tidak baik, ini tidak boleh terjadi begitu," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
Ia mengatakan, seharusnya mereka jangan menghilangkan citra yang selama ini dimiliki dengan terlibat aksi-aksi tak sepantasnya. Menurut dia, pengabdian kepada bangsa dan negara selama berpuluh-puluh tahun tak sepatutnya dicoreng.
"Temen-temen kita gugur baik di Aceh, Papua, terutama di Timtim. Nah ini sisa-sisa yang belum gugur ini kenapa jadi begitu? Nah ini saya kalo dikatakan sedih, sedih saya," kata dia.
Ryamizard menuturkan, sebagai Menhan ia selalu berpikir positif dan berdiri di atas semua pihak. Ia melihat adanya ketidakpuasan dalam melihat hasil pemilu sebagai suatu hal yang biasa. Tapi, ketidakpuasan itu harus dicari jalan keluarnya melalui jalur-jalur yang sudah disediakan.
"Saya mengajak semua pihak, terutama yang tidak puas untuk tidak melakukan apa-apa, tidak melakukan kerusakan. Yang susah bukannya 01, 02, tapi rakyat," jelasnya.
http://bit.ly/2I8z7pE
May 30, 2019 at 04:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2I8z7pE
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment