Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Sayangnya dewasa ini ada beberapa daerah yang jumlah anak putus sekolah atau anak tidak melanjutkan jenjang pendidikan tingkat pertama ke tingkat atas cukup tinggi. Padahal daerah tersebut berada di kawasan industri seperti Kecamatan Mundu, Cirebon.
Industrialisasi dan sulitnya perekonomian, disinyalir menjadi penyebab anak-anak usia sekolah terpaksa menjadi pekerja. Mereka dibayar dengan upah yang murah, sebab minim ketrampilan dan keahlian. Alhasil posisi yang diisi adalah buruh biasa. Kesejahteraan masih terlalu tinggi untuk dicapai masyarakat negeri ini.
Industri menjadi hal positif di satu sisi, sebagai jalan untuk mencari nafkah dan pemerataan sektor ekonomi. Akan tetapi berdampak negatif di sisi lain. Sebab pabrik-pabrik yang ada membolehkan anak-anak bekerja tanpa ijazah.
Camat Mundu, August Prentistianto menyampaikan kepada Radar bahwa untuk wilayah dengan 12 desa, kurang lebih 100 jumlah industri yang ada di wilayah kecamatannya. Akibatnya partisipasi masyarakat pada pendidikan minim dibandingkan kerja sebagai buruh pabrik.
Oleh sebab itu hal ini perlu menjadi perhatian Pemerintah Daerah maupun Pusat, agar mempermudah anak-anak memperoleh pendidikan yang berkualitas dan gratis. Meningkatnya kemampuan anak-anak hasil dari pendidikan tinggi, akan berbanding lurus dengan kebangkitan umat.
Serta memberi perhatian yang tepat pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kehidupan sempit akan mendorong mereka mencari uang untuk mencukupi kebutuhan dasar. Mereka enggan sekolah, sebab tingginya biaya pendidikan sementara sandang, pangan dan papan belum terpenuhi.
Sejalan dengan itu, pendidikan telah menjadi hal penting dalam Islam. Sejak wahyu pertama diterima Rasulullah Saw, beliau mengajarkan akidah di rumah Arqom bin Arqom. Rasulullah Saw juga telah menjadikan mengajar baca-tulis bagi 10 orang penduduk Madinah sebagai syarat pembebasan bagi setiap tawanan perang Badar.
Umar bin Khattab bahkan mengirim guru-guru ke wilayah yang baru difutuhat. Tujuannya agar pemikiran umat terkait dengan akidahnya. Hal inilah yang kelak mengangkat umat beberapa derajat lebih tinggi, hingga mengantarnya pada khoiru ummah. Wallahu 'alam.
Pengirim: Lulu Nugroho, Muslimah Penulis dari Cirebon
http://bit.ly/2LOmJAd
May 17, 2019 at 04:33PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LOmJAd
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment