REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan gesekan antardua perguruan silat di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Korban hingga kini belum sadarkan diri dan dirawat di ruang ICU RS dr Oen Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Kepala Polda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi menjenguk Aditia sekitar pukul 13.15 WIB, Kamis. Didampingi Kepala Polres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwiyati, keduanya memantau kondisi Aditia sekitar 30 menit.
Menurut Kapolda, bentrokan antardua perguruan silat terjadi di SPBU Sudimoro Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, pada Kamis dini hari. Kapolda mengatakan, anggotanya yang menjadi korban tersebut sedang melakukan pengamanan, namun kemudian terpisah dari rombongan anggotanya.
"Korban kemungkinan diduga merupakan salah satu anggota kelompok perguruan silat tertentu yang sedang gesekan sehingga dia yang tidak mengenakan baju dinas langsung dikeroyok massa," katanya.
Kapolda mengungkapkan, penyebab gesekan dua perguruan silat tersebut sebenarnya hanya masalah sepele, yakni saling mengejek. Kasus tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak Selasa (7/5).
Menurut Kapolda, biasanya masalah seperti itu dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Jika tidak bisa, cara hukum baru ditempuh.
"Kami kumpulan perguruan silat yang bertikai untuk berhenti melakukan kekerasan yang dapat dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab. Masalahnya hanya sepele. Harap menahan diri," katanya.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani yang dikeroyok sampai tidak sadarkan diri mengalami luka bagian kepala, tangan, dan badannya. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
http://bit.ly/2VQmdFP
May 09, 2019 at 08:24PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VQmdFP
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment