Monday, May 13, 2019

Produk Kuliner Dominasi Transaksi di Mal Saat Ramadhan

Mal di Bekasi mencatat peningkatan transaksi kuliner selama Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan (APPBI) Bekasi, Jawa Barat, mencatat produk makanan dan minuman mendominasi transaksi di pusat perbelanjaan mal di wilayah setempat selama Ramadhan 1440 Hijriah/2019 Masehi. Transaksi makanan dan minuman di mal tercatat mengalami kenaikan 20 persen selama Ramadhan.

"Kebanyakan yang datang ke mal selama Ramadhan adalah mereka yang berbelanja makanan dan minuman," kata Ketua APPBI Bekasi Jaelani di Bekasi, Senin.

Nilai transaksi makanan dan minuman telah mengalahkan transaksi produk lain, seperti fesyen, elektronik, kecantikan, hingga otomotif. Menurut Jaelani, pertumbuhan bisnis kuliner selama bulan puasa tahun ini cenderung lebih tinggi dari periode yang sama pada 2018, berkisar 10 persen.

Selain kebutuhan konsumen dalam berburu menu spesial untuk berbuka puasa, menurut Jaelani, bisnis kuliner menjadi satu-satunya sektor usaha di dalam mal yang tidak terdampak signifikan terhadap pola transaksi e-commerce.

"Pengusaha kuliner di mal tidak terpengaruh bisnis online, sebab yang dicari konsumen adalah suasana, rasa, dan fasilitasnya. Berbeda dengan produk fashion di mal yang pertumbuhan angka transaksinya hanya berkisar 10 persen di Ramadhan sekarang," katanya.

Jaelani mengatakan perilaku konsumen kuliner selama Ramadhan adalah mencari kesempatan berkumpul keluarga untuk makan bersama dan saling berinteraksi di luar rutinitas mereka. Peningkatan transaksi bisnis kuliner di mal tidak terjadi secara merata di 17 pusat perbelanjaan di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

"Kalau di beberapa daerah yang banyak berdiri mal, peningkatan transaksinya paling hanya lima hingga 10 persen. Tapi mal yang destinasinya yang bagus bisa tembus 20 persen," katanya.

Salah satu konsumen kuliner Downtown Walk Summarecon Mal Bekasi, Indra Maulana, mengatakan suasana menjadi pertimbangan terpenting dalam berburu menu berbuka puasa. Ia mengatakan butuh suasana lain di luar rutinitas kerjanya.

"Makanya saya butuh tempat terbuka tanpa sekat supaya anginnya terasa. Saya juga mencari lingkungan yang asri dan hijau apalagi dengan menu makanan yang banyak pilihannya," kata pria yang bekerja di salah satu bank swasta di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi itu.

Iskandar bahkan mengajak empat rekan seprofesi sepulang jam kerja untuk berkumpul di mal sambil menunggu waktu berbuka puasa.

"Kalau dihitung-hitung, uang saya lebih banyak habisnya buat makan dan minum daripada belanja pakaian," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VvjmTn
May 13, 2019 at 05:17PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VvjmTn
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment