REPUBLIKA.CO.ID, TALAUD -- Angkutan tol laut pada hari Selasa (30/4) telah melakukan pengiriman perdana komoditas ikan dengan menggunakan reefer container dari Kepulauan Talaud menuju Surabaya, Jawa Timur. Adapun pengiriman perdana tersebut, dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud yang mewakili Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud.
"Pengiriman ikan dengan reefeer container berjumlah 15 ton atau 1 kontainer dengan jenis muatan berupa ikan layang, cakalang, dan tuna," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Wisnu Handoko dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Rabu (1/5).
Menurut Wisnu, reefer kontainer pada pengiriman perdana lewat armada tol laut ini dilakukan melalui konektivitas antarmoda laut dari Tahuna ke Bitung menggunakan Kapal Feeder KM Kendhaga Nusantara 1. Selanjutnya, pengiriman barang itu dilanjutkan dari Bitung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan KM Logistik Nusantara 2.
"Kedua kapal tersebut dioperasikan oleh PT. Pelni melalui mekanisme Penugasan BUMN pada trayek H1 dan T5," ujar Wisnu.
Menurutnya, pengiriman perdana tersebut sebagai tindaklanjut kerja sama yang dilakukan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perhubungan dalam memanfaatkan program Tol Laut Angkutan Barang mengingat salah satu target program Tol Laut 2019 adalah meningkatnya muatan balik.
"Saat ini kapal Tol Laut Angkutan Barang yang masuk ke wilayah Kepulauan Talaud adalah KM Logistik Nusantara II yang dioperasikan oleh PT. Pelni. Selain itu pada koridor Halmahera Utara didukung dengan satu unit kapal kontainer feeder Kendhaga Nusantara," ujar Wisnu.
Wisnu mengatakan, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut akan terus mendukung Pemerintah Daerah dengan menyediakan reefer kontainer yang cukup baik dari pihak swasta maupun mengoptimalisasi reefer kontainer yang dimiliki oleh Ditjen Perhubungan Laut.
Sebagai informasi, pemerintah akan terus mengoptimalkan layanan kapal tol laut yang sudah dimiliki Hubla sebanyak 156 unit. Kapal-kapal itu akan melayari 19 rute tol laut pada tahun 2019 ini.
Menurut data yang ada, ongkos kirim barang sejak di suatu daerah dilayari kapal tol laut telah turun. Tol laut juga dinyatakannya sudah berhasil menekan disparitas harga barang antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat.
Sementara itu, Kasubdit Produk Kelautan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Firman mengatakan bahwa kegiatan pengiriman perdana tersebut dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Talaud yaitu Sekretaris Pemerintah Daerah, Seluruh Kepala-kepala Dinas SKPD Kabupaten Talaud, BUMN PERINUS, CV. Bersinar Terang Logistik Refeer Ekspedisi, Pemerintah Kecamatan Salibabu, pemerintah Desa Salibabu Utara dan masyarakat/nelayan, pemerintah Desa Salibabu dan masyarakat/nelayan, pemerintah Desa Dalum dan masyarakat/nelayan, ASN se-kecamatan Salibabu.
"Tentunya pengiriman perdana komoditas ikan dari Tahuna Kepulauan Talaud harus diapresiasi mengingat hal ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar karena peran serta Pemerintah Daerah dan juga masyarakat. Artinya, kehadiran Pemerintah untuk memaksimalkan muatan balik dari wilayah Timur Indonesia ke wilayah Barat Indonesia benar-benar terasa oleh masyarakat langsung dan ini bagus sekali untuk kedepannya," tutup Firman
http://bit.ly/2DScrcb
May 01, 2019 at 04:20PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2DScrcb
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment