Sunday, November 25, 2018

Susul Jerman dan Denmark, Finlandia Setop Senjata ke Saudi

Langkah ini sebab Perang Yaman dan kasus Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI— Finlandia memutuskan untuk menghentikan penjulanan senjata dan peralatan militer ke Arab Saudi. Langkah pemerintah Finlandia ini mengikuti Denmark dan Jerman.

Dilansir USAtoday, Ahad (25/11), keputusan Finlandia didasari pada krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Yaman.

Banyak negara mengambil langkah untuk menghentikan penjualan senjata dengan kerajaan atas peperangan di Yaman. 

Dalam perang itu, koalisi Saudi memerangi pemberontak Houthi. Perang Yaman  telah menewaskan ribuan orang, termasuk anak-anak. Sementara itu jutaan orang berada di ambang kelaparan.

Kementerian Luar Negeri Finlandia mengatakan, pemerintah tidak akan mengizinkan lisensi ekspor senjata ke pemerintah Saudi. Pemerintah membahas masalah ekspor senjata dan memutuskan bahwa dalam situasi saat ini tidak ada dasar untuk otorisasi ekspor senjata baru ke Arab Saudi atau Uni Emirat Arab. 

“Dalam pertimbangannya, pemerintah menekankan situasi kemanusiaan yang mengkhawatirkan di Yaman, " kata Kementerian Luar Negeri Finlandia dalam sebuah pernyataan.

Finlandia dan Denmark membuat pengumuman  setelah Jerman mendesak negara-negara Eropa  untuk menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi pada bulan lalu.

Denmark menyebut  keputusannya untuk menangguhkan penjualan senjaata ke Saudi terkait kasus kematian jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

Menteri luar negeri Denmark, Anders Samuelsen, menyebut rezim Saudi melakukan banyak kerusakan di berbagai bidang. "Denmark memutuskan menghentikan ekspor peralatan militer karena semakin memburuknya situasi  di Yaman dan pembunuhan Jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi," katanya. 

Samuelsen berharap keputusan Denmark dapat menciptakan momentum lebih lanjut dan membuat banyak negara Uni Eropa  mendukung implementasi dari kerangka kerja peraturan UE di bidang ini. 

Laporan AP pada 2017, keseluruhan ekspor Denmark ke Arab Saudi sekitar 763 juta dolar AS.

"Keputusan itu diambil setelah diskusi baru-baru ini dengan menteri luar negeri lainnya di Uni Eropa," tambahnya.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2PP0cVw
November 25, 2018 at 02:59PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2PP0cVw
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment