REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan BBM satu harga 2019 mendatang akan menjangkau 160 titik. Hingga akhir Desember 2018 sudah ada 132 lokasi BBM satu harga yang sudah beroperasi diseluruh Indonesia.
Kepala BPH Migas, Fanshuruallah Asa menjelaskan selama 2018 ini 74 titik SPBU dioperasikan, sedangkan 57 titik sebelumnya sudah dioperasikan sejak 2017 lalu. Dari 74 titik, 68 titik dibangun oleh Pertamina sedangkan 6 titik dibangun oleh AKR.
"Target yang dipasang oleh pemerintah sebelumya 130. Tapi kami bisa merealisasikan 131 titik. Targetnya hingga 2019 mendatang total semua 160 titik," ujar pria yang akrab disapa Ifan itu di Kementerian ESDM, Senin (31/12).
Ifan juga menjelaskan realisasi pembangunan SPBU di 2019 tersebut akan dikebut pada Juni mendatang. "Jadi sisanya 29. Pertamina sudah siap 2 lokasi, di Maybrat Papua dan Satu lagi di NTT. Sisanya akan kita selesaikan, sisa 29 nanti itu bisa diresmikan sebelum Juni 2019. Jadi bisa kita kebut," ujar Ifan.
Ifan menjelaskan khususnya untuk 2019 29 titik akan difokuskan dibangun di Maluku, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Namun, Ifan menjelaskan jika Pemerintah Daerah ada yang hendak mengusulkan titik pembangunan maka bisa dipertimbangkan.
"Juga, kalau pemda ada usulan BBM satu harga bisa kita evaluasi. Target BBM satu harga di 2018 sudah terpenuhi. BBM satu harga untuk 2019, lokasinya 9 di kalimantan. 6 di NTB, 9 lokasi di NTT, Maluku dan Maluku Utara 5," ujar Ifan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan apresiasinya kepada seluruh pihak khususnya tim pelaksana BBM Satu Harga yang telah bekerja keras dan mendedikasikan pengabdiannya untuk mewujudkan pemerataan energi di daerah 3T di seluruh wilayah Indonesia.
“Meskipun tahun 2018 target yang ditetapkan lebih banyak dibanding tahun 2017, dengan sinergi dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, alhamdulillah, justru pencapainnya melebihi target,” ujar Adiatma.
Operasional BBM Satu Harga, lanjut Adiatma, tersebar di seluruh wilayah 3T mulai dari Pulau Sumatera, Jawa - Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua. Titik BBM Satu Harga terbanyak berada di Papua sebanyak 28 titik, disusul Kalimantan (27 titik), Sumatera (24 titik), Nusa Tenggara (15 titik), Sulawesi (14 titik), Maluku (11 titik) dan Jawa – Bali (4 titik).
Pertamina menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai moda transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan hingga pesawat air tracktor khusus pengangkut BBM.
“Prinsipnya, kami berupaya untuk menyalurkan BBM ke daerah 3T secara berkelanjutan. Itulah komitmen Pertamina sebagai perwujudan BUMN hadir untuk negeri, sehingga saudara- saudara kita di seluru pelosok tanah air bisa merasakan BBM dengan harga yang sama dengan daerah lain,” tegas Adiatma.
http://bit.ly/2R2srkm
December 31, 2018 at 04:23PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2R2srkm
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment