Monday, December 31, 2018

Meghan Bukan Wanita Ras Campuran Pertama Kerajaan Inggris

Dia adalah nenek Ratu Victoria dan nenek moyang Ratu Elizabeth.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meghan Markle memang menjadi sejarah baru dalam perjalanan kerajaan Inggris. Banyak orang meyakini perempuan 37 tahun itu adalah wanita berdarah campuran pertama di kerajaan Inggris.

Ibunda Meghan berdarah Afrika, sedangkan ayahnya berkulit putih. Namun, jauh sebelum kehadiran Meghan, ternyata kerajaan Inggris pernah punya ratu birasial bergelar Queen Charlotte of Mecklenburg-Strelitz. Ratu Charlotte ini hidup di abad ke-18.

Dikutip dari People, Ratu Charlotte menikah dengan Raja George III dan bertakhta selama 60 tahun hingga meninggal pada 1818. Dia adalah nenek Ratu Victoria dan nenek moyang Ratu Elizabeth. Namanya diabadikan sebagai nama kota di North Carolina, AS.

Nama Charlotte juga diambil sebagai nama anak kedua Pangeran William dan Kate Middleton. Kendati Ratu Charlotte lahir di Jerman, ia adalah keturunan langsung dari Margarita de Castro y Sousa yang merupakan warga kulit hitam dari The Portuguese Royal House.

Latar belakang ras Charlotte tidak pernah diketahui publik selama ia menjadi ratu. Fakta itu baru terungkap setelah kematiannya, berkat ahli seni sejarah yang meneliti potret Ratu Charlotte lebih dalam. Jika bukan karena lukisan Sir Allan Ramsay, asal usul Charlotte dari Afrika mungkin tidak akan pernah terkuak.

Di era itu, seniman biasanya didorong mengecilkan fitur fisik yang 'tidak diinginkan'. Pada masa itu, keturunan Afrika termasuk dipandang sebelah mata oleh orang Eropa.

Namun, Ramsay punya pandangan sendiri. Dia menentang perbudakan dan tidak menyembunyikan fitur-fitur Ratu Charlotte dalam lukisannya. Padahal, Ramsay juga menikah dengan keponakan Lord Mansfield, hakim yang kerap memberi vonis perbudakan di kerajaan Inggris.

Latar belakang ras Charlotte tidak bisa sepenuhnya terkonfirmasi. Akan tetapi karya-karya Ramsay yang memuat gambar Ratu Charlotte menjadi petunjuk yang masih tertinggal.

Kini Meghan yang sudah hidup di era modern pun masih tetap menghadapi perlakuan-perlakuan rasialis. Mantan bintang serial Suits tersebut pernah menceritakan kenangan buruk yang dialami diri dan keluarganya. Saat diwawancara mengenai pertunangan dengan Pangeran Harry tahun lalu pun Meghan mengatakan masih menerima perlakuan rasialis yang menyudutkan.

"Sesuatu yang memalukan jika pada kondisi sekarang dunia masih fokus pada hal-hal seperti itu. Tapi di akhir hari aku berpikir, aku bangga pada siapa diriku dan dari mana aku berasal. Kami tidak pernah ambil hati soal itu dan hanya fokus sebagai pasangan. Jadi jika Anda mengacuhkan suara-suara mengganggu itu, Anda akan semakin menikmati waktu bersama pasangan," kata Meghan.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EZ3Fv6
December 31, 2018 at 02:36PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2EZ3Fv6
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment