REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pertamina (Persero) belum bisa menjelaskan kepada publik berapa banyak biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam program BBM satu harga tahun ini. Hanya saja, Pertamina menjelaskan rata-rata investasi yang dibutuhkan untuk membangun satu SPBU dalam program BBM satu harga ini, Pertamina perlu merogoh kocek 500 juta hingga 1 miliar rupiah.
External Communications Manager Pertamina Arya Dwi Paramita menjelaskan besaran investasi ini erat kaitannya dengan model SPBU dan lokasi pembangunan. Arya menjelaskan, berbagai macam tantangan tersebut menjadi variable dalam menentukan besaran investasi.
"Investasi bervariasi. Variasinya sangat beragam, tergantung model SPBU nya seperti apa. Lalu akses keterbatasan wilayah dan infrastruktur. Contoh, wilayah terpencil 500 sampai Rp 1 M. Banyak faktor yang menyebabkan. model, wilayah dan akses juga. Kami masih konsolidasi jadi belum bisa share," ujar Arya.
Kepala BPH Migas, Fanshuruallah Asa menjelaskan selama 2018 ini 74 titik SPBU dioperasikan, sedangkan 57 titik sebelumnya sudah dioperasikan sejak 2017 lalu. Dari 74 titik, 68 titik dibangun oleh Pertamina sedangkan 6 titik dibangun oleh AKR.
Pembangunan BBM satu harga 2019 mendatang akan menjangkau 160 titik. Hingga akhir Desember 2018 sudah ada 132 lokasi BBM satu harga yang sudah beroperasi diseluruh Indonesia.
"Target yang dipasang oleh pemerintah sebelumya 130. Tapi kami bisa merealisasikan 131 titik. Targetnya hingga 2019 mendatang total semua 160 titik," ujar pria yang akrab disapa Ifan itu di Kementerian ESDM, Senin (31/12).
Ifan juga menjelaskan realisasi pembangunan SPBU di 2019 tersebut akan dikebut pada Juni mendatang. "Jadi sisanya 29. Pertamina sudah siap 2 lokasi, di Maybrat Papua dan Satu lagi di NTT. Sisanya akan kita selesaikan, sisa 29 nanti itu bisa diresmikan sebelum Juni 2019. Jadi bisa kita kebut," ujar Ifan.
Ifan menjelaskan khususnya untuk 2019 29 titik akan difokuskan dibangun di Maluku, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Namun, Ifan menjelaskan jika Pemerintah Daerah ada yang hendak mengusulkan titik pembangunan maka bisa dipertimbangkan.
"Juga, kalau pemda ada usulan BBM satu harga bisa kita evaluasi. Target BBM satu harga di 2018 sudah terpenuhi. BBM satu harga untuk 2019, lokasinya 9 di kalimantan. 6 di NTB, 9 lokasi di NTT, Maluku dan Maluku Utara 5," ujar Ifan.
http://bit.ly/2AmoZ9S
December 31, 2018 at 04:45PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2AmoZ9S
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment