
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Antonio Cassano mengungkapkan, kariernya di lapangan naik turun bersama sejumlah klub karena tidak disipin berlatih. Cassano pernah membela AS Roma, Real Madrid, Sampdoria, AC Milan, Inter Milan, dan Parma Calcio.
Cassano kerap bertikai dengan rekan, pelatih, sampai manajemen tim sehingga ia tidak pernah bertahan lama di satu klub. Cassano pun tidak memungkiri perilaku buruknya, terutama mengenai kemalasannya berlatih.
"Kalau saya latihan sungguh-sungguh selama 15 tahun dalam karir saya, saya akan hebat dan besar seperti Lionel Messi," kata Cassano, dikutip dari Marca, Senin (14/1).
Pernyataan Cassano tidak sepenuhnya dikatakan sebagai suatu kesombongan. Pemain berjuluk Peter Pan dan Fanantonio itu memang punya skill menggiring bola yang lembut, umpan akurat dan cerdik menempatkan posisi untuk mencetak gol.
Tapi pundi-pundi gol Cassano sebagai penyerang tidak terlalu banyak. Ia dikenal sebagai striker jago assist. Bakat hebatnya itu tersia-siakan karena tidak pernah menghargai pelatih. Terutama saat membela Real Madrid sejak 2006 sampai 2007.
Saat itu Cassano merasa bisa bermain di klub sebesar Real Madrid sudah menjadi puncak kariernya. Cassano tidak gusar walau tidak dimainkan atau tampil buruk. Karena Cassano yakin bekas pemain Real Madrid akan diterima di klub mana saja.
Ia didepak ke Sampdoria pada 2007. Di klub itu, Cassano kembali tajam. Pada 2010, AC Milan membelinya dari Il Samp sampai dapat memenangkan Scudetto.
"Saya bermain untuk klub besar, tapi saya tidak bahagia. Saya hanya mengeluarkan kemampuan saya setengah saja karena saya tidak sungguh-sungguh," ujar pria yang kini berusia 36 tahun.
http://bit.ly/2Fr8Kwe
January 14, 2019 at 06:57PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Fr8Kwe
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment