REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan menteri energi Israel pada 1995-1996, Gonen Segev, mengakui telah melakukan spionase untuk Iran. Pengakuan itu ditulis Segev dalam perjanjian pembelaan dengan imbalan hukuman penjara 11 tahun pada Rabu (9/1).
Badan kontraspionase Israel, Shin Bet, mengatakan, Segev telah direkrut intelijen Iran ketika tinggal di Nigeria. Sejak saat itu, dia telah bertindak sebagai agen intelijen Iran.
Shin Bet menemukan bahwa Segev melakukan kontak dengan para pejabat di kedutaan Iran di Nigeria pada 2012. Ia pun sempat berkunjung ke Iran sebanyak dua kali sehubungan dengan kegiatannya sebagai agen.
Menuruy Shin Bet, Segev menerima sistem komunikasi terenkripsi dari agen Iran. Dia pun memasok Iran dengan informasi yang berkaitan dengan sektor energi, situs keamanan, dan data pejabat di lembaga politik serta keamanan Israel.
Baca juga, Israel Tangkap Warga Palestina dengan Tuduhan Tembak Tentara.
Segev ditangkap pada Mei tahun lalu ketika berkunjung ke Guinea Ekuatorial. Sebulan kemudian dia didakwa melakukan spionase oleh pengadilan Israel.
Kendati telah mengakui perbuatannya, pengadilan Israel belum menyepakati hukuman yang ditulis Segev di surat pembelaannya. Belum ada tanggapan langsung dari Iran atas kasus Segev.
Israel dan Iran telah terlibat perselisihan. Tel Aviv telah menuding Teheran mendukung kelompok teroris dan gerilyawan di Lebanon dan Jalur Gaza. Sementara Iran menuding Israel berada di belakang tindakan sabotase dan pembunuhan para ilmuwan yang terlibat dalam program nuklirnya.
http://bit.ly/2H3yqR8
January 09, 2019 at 05:55PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2H3yqR8
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment