REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Lahan persawahan seluas 100 hektare di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, didanai dana desa. Perluasan lahan tersebut dari 3.466 hektare sebelumnya telah mampu memproduksi gabah sebanyak 12 ribu ton sekali panen.
Wakil Bupati Nunukan, Faridil Murad, Ahad (20/1), menyatakan lahan sawah di Kecamatan yang berbatasan Negeri Sarawak Malaysia ini terkenal dengan padi adan. Padi adan ini menggunakan bibit lokal dan sangat terkenal dengan wanginya yang khas menjadi andalan daerah itu, terang dia.
"Penambahan luas lahan persawahan menggunakan dana desa telah mampu meningkatkan produksi 20 persen," kata Faridil Murad.
Wabup Nunukan menambahkan, lahan pertanian di Kecamatan Krayan sebagian telah didukung dengan Inovasi Program Jajar Legowo. Ia mengharapkan, ke depannya seluruh luasan sawah yang siap tanam bisa didorong dengan program ini.
Sebab menggunakan program ini dapat meningkatkan hasil panen hingga 60 persen. "Luas lahan sawah yang telah ditanami dengan program Jajar Legowo tersebut baru mencapai 40-50 hektare saja," ujar dia.
Ia meminta, lahan persawahan yang telah ada saat ini agar dijamah dengan maksimal supaya tidak terkesan "tidur". Meskipun diakui, sarana dan prasarana pendukung peningkatan produksi belum tersedia akibat sulitnya mengangkut ke Kecamatan Krayan.
"Langkah konkretnya kita harus menyiapkan saran prasarananya, selanjutnya memotivasi masyarakat bahwa sekarang kita telah mengekspor beras adan sebagai beras organik," kata Faridil Murad.
Beras adan Kecamatan Krayan telah diekspor secara trasidional ke negara tetangga Malaysia dan Brunai Darussalam melalui perdagangan lintas batas.
http://bit.ly/2CwEwUU
January 20, 2019 at 07:33PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2CwEwUU
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment