REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Jokowi-Maruf Amin masih unggul dari kompetitornya pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dari segmen agama, Jokowi-Maruf masih unggul di pemilih muslim dalam range sekitar 55-61,4 persen. Sementara dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga sebesar 38,6-45 persen.
"Di Islam sendiri lebih banyak Jokowi-Maruf dengan unggul 55-61,4 persen. Sementara dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga 38,6-45 persen," ujar Ardian di Kantor LSI Denny JA di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta, Selasa (2/4).
Ardian melanjutkan, Jokowi-Maruf juga unggul telak di pemilih minoritas atau pemilih nonmuslim dengan range 74,5-80,9 persen. Sementara dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga hanya sebesar 19,1-25,5 persen.
"Di non-Islam ini keunggulannya lebih besar lagi, dilihat dari angka ini pemilih nonmuslim yamg menyatakan dia pilih Jokowi-Maruf ini angkanya 74,5-80,9 persen. Lalu apakah ada yamg mendukung Prabowo? Ada di angka 19,1-25,5 persen," ujar Ardian.
Menurutnya, elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam survei LSI Denny JA kali ini dalam bentuk range lantaran swing voters dibagi secara proporsional ke masing-masing calon. "Sehingga tidak ada swing voter, di pemilih muslim unggul tapi memang unngul telak di pemilih minoritas atau pemilih nonmuslim," kata Ardian
Sebelumnya, secara umum survei LSI Denny JA terbaru menunjukkan, elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Jokowi-Maruf Amin masih unggul dari kompetitornya pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi unggul dalam bentuk range sekitar 56,8-63,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat range sekitar 36,8-43,2 persen.
"Saat ini elektabilitas Jokowi-Maruf masih unggul telak selisih dua digit dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga," ujar Ardian.
Menurut Ardian, hasil tersebut dilakukan jika Pemilihan Presiden dilaksanakan pada rentang 17-26 Maret 2019, saat pengumpulan data survei dilakukan. Ardian mengatakan, tampilan elektabilitas masing-masing capres dibuat dalam bentuk range karena LSI memperhitungkan angka elektabilitas dengan margin of error dan asumsi golput terjadi secara proposional.
Survei LSI Denny JA dilakukan di 34 provinsi di Indonesia menggunakan metode sampling multistage random sampling. Wawancara dilakukan kepada 1.200 responden melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error dari survei yang dilakukan selama rentang 18-26 Maret 2019 sekitar 2,8 persen.
https://ift.tt/2FHlEUC
April 02, 2019 at 03:44PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2FHlEUC
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment