REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN— Pamekasan (ANTARA) - Radio Karimata FM Pamekasan, Jawa Timur, mewakafkan 1.000 Alquran dan sajadah kepada para takmir masjid dan lembaga pendidikan Islam di wilayah itu, dan wakaf Alquran ini merupakan sumbangan dari pendengar radio swasta itu.
Menurut Manajer Pemasaran Radio Karimata FM, Syamsul Arifin, wakaf Alquran dan sajadah itu sebagai bentuk kepedulian dan syiar Islam di bulan suci Ramadhan kali ini. "Jadi, kami hanya berupaya untuk memediasi, mengumpulkan sumbangan dari para pendengar kami, lalu kami salurkan kepada para pengurus takmir masjid, mushalla dan lembaga pendidikan Islam di Pamekasan ini," katanya kepada Antara di Pamekasan, Senin (13/5).
Syamsul menjelaskan, sumbangan yang disampaikan pendengar kepada radio Karima FM dalam program bakti sosial bertajuk Wakaf 1.000 Alquran dan Sajadah berupa barang dan uang.
"Yang berupa uang, kami belikan Alquran. Tapi yang berupa barang, yakni sajadah, maka kami langsung mendistribusikannya kepada takmir masjid, dan mushala," katanya.
Radio Karimata FM merupakan satu dari empat radio swasta yang ada di Kabupaten Pamekasan. Radio yang mengudara di frekwensi 103,3 FM ini merupakan radio yang menerapkan sistem jurnalisme warga, sehingga pendengar radio itu bisa melaksanakan dialog interaktif dan mengirim berita secara langsung untuk disiarkan di radio ini.
Menurut Syamsul Arifin, bakti sosial berupa wakaf Alquran dan sajadah ini terselenggara berkat dorongan pendengar dan pihak sponsor.
"Kami berharap, kegiatan positif dalam rangka penyebaran syiar Islam ini bisa terselenggara secara rutin, setiap tahun, untuk memberikan pendidikan publik, sekaligus sebagai bentuk peningkatan syiar keislaman," katanya.
Pengamat media di Pamekasan, Esa Arif AS, menilai bentuk dakwah melalui media seperti yang digelar Radio Karimata FM ini akan sangat efektif dalam menyebarluaskan syiar Islam di era teknologi informasi seperti sekarang ini.
"Ini karena di era global ini, media merupakan penopang utama dalam ikut menyukseskan berbagai bentuk kegiatan," katanya.
Dengan demikian, sambung Esa, maka syiar keagamaan yang melibatkan secara aktif media, akan segera tersebar luas kepada berbagai elemen masyarakat.
"Dan satu hal yang juga perlu dipahami saat ini, bahwa media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi kepada publik saja, akan tetapi juga sebagai wahana dakwah," kata Esa yang juga Sekretaris PWI Pamekasan ini, menjelaskan.
http://bit.ly/2VyQnhf
May 13, 2019 at 03:11PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VyQnhf
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment