REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Serangan buaya terhadap manusia mengalami peningkatan 20 kali lipat di Timor Leste dalam 10 tahun terakhir. Para pakar menduga bahwa buaya-buaya tersebut berasal dari kawasan Northern Territory (NT) di Australia.
Dua orang peneliti Sebastian Brackhane dan Grahame Webb menerbitkan penelitian mereka beberapa bulan lalu yang mengatakan bahwa buaya-buaya dari NT berenang sejauh 600 km untuk mencapai Timor Leste. Buaya itu menyerang rata-rata satu orang per bulan.
Namun, seorang pakar buaya lainnya, Adam Britton tidak percaya dengan dugaan tersebut. Dia mengatakan buaya-buaya tersebut bisa saja migrasi dari Papua Barat atau bahkan dari Queensland.
Satu-satunya cara untuk memastikan hal tersebut adalah melakukan tes DNA, hal yang akan segera dilakukan oleh Dr Webb dan Brackhane. Bila memang terbukti ini akan menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana pengelolaan buaya di Australia selama ini.
Kebanyakan mereka yang diserang buaya di Timor Leste adalah para nelayan, atau sedang mengambil air atau mandi, kegiatan sehari-hari yang penting bagi warga di sana. Meski teori migrasi itu belum lagi berhasil dibuktikan, Dr Webb mengatakan kasus ini bisa menjadi perbincangan menarik dari sisi konservasi.
"Di seluruh dunia, menurut sepengetahuan saya tidak ada yang seperti ini." kata Webb.
"Keberhasilan konservasi buaya di sebuah negara, pada dasarnya di negara maju berdampak serius terhadap tingkat kematian di negara lain, sebuah negara berkembang."
'Tidak ada penjelasan lain lagi"
Semua ini bermula dari perjalanan Sebastian Brackhane melakukan perjalanan ke Timor Leste untruk menulis tesis S2 mengenai konflik antara manusia dan buaya pada 2014. Di sana, Brackhane mendapat penjelasan dari para tetua di sana bahwa terjadi peningkatan serangan buaya di kawasan pantai di sana.
Dari data yang dikumpukannya, Sebastian menemukan bahwa serangan buaya meningkat sejak 2007, jumlah buaya asli di Timor Leste sebenarnya berkurang. Brackhane kemudian menanyakan hal tersebut kepada pakar buaya di NT Dr Grahame Webb.
"Saya mulai melihat kemungkinan bahwa buaya-buaya ini berasal dari Norhern Territory." kata Webb.
"Semakin dalam saya mempelajarinya, semakin banyak alasan untuk menjelaskan apa yang ditemukan Brackhane bahwa adanya peningkatan tajam serangan buaya."
"Meskipun bukti-bukti masih bukti kedua, namun tidak ada penjelasan lain lagi yang cocok dengan apa yang terjadi di lapangan."
Mereka kemudian mempublikasikan artikel penelitian di Jurnal Wildlife Management (Manajemen Satwa Liar). Penelitian mereka menemukan adanya 130 serangan buaya di Timor Leste selama 11 tahun, dengan 52 persen korban tewas. Antara 1996 sampai 2006, serangan buaya adalah kurang dari satu per tahun. Namun antara 2007 sampai ke 2014, terjadi peningkatan 23 kali lipat, menjadi 13 serangan per tahun.
"Penjelasan sementara yang kami simpulkan, konsisten dengan pengetahuan tradisional di Timor Leste, adalah meningkatnya kedatangan buaya besar yang berasal dari Australia." kata artikel tersebut.
Ketika ditanya mengapa dia yakin buaya itu berasal dari NT dan bukannya dari tempat lain, Dr Webb menyebut beberapa faktor.
"Pertama buaya dari Northern Territory memang lebih banyak dibandingkan di daerah lain." katanya.
Kedua adalah buaya sudah pernah terlihat berada di anjungan minyak lepas pantai antara NT dan Timor Leste. Dr Webb juga mengatakan bahwa sebagian besar buaya yang pernah terlihat di perairan NT tidak pernah kembali lagi ke habitat asal sehingga menunjukkan adanya migrasi buaya ke tempat lain.
Satu-satunya kemungkinan meningkatnya populasi buaya dengan cepat di Timor Leste adalah karena buaya yang berasal dari tempat lain. Dr Webb mengatakan dia tidak tahu mengapa buaya memutuskan untuk menyeberangi Laut Timor. Namun, dia mengatakan hal tersebut mungkin terjadi dan diperlukan waktu 15 hari untuk melakukannya.
Namun seorang pakar buaya lainnya Dr Adam Britton yang juga pernah meneliti mengenai buaya di Timor Leste, skeptis dengan teori tersebut. Hal itu karena dia lebih yakin bahwa buaya melakukan migrasi dengan pindah dari satu pulau ke pulau lain.
"Lebih mudah untuk melakukan perjalanan antar pulau."
"Buaya-buaya itu bisa jadi datang dari Papua Barat atau bahkan dari Queensland." "
Diperlukan uji DNA
Membandingkan DNA buaya di Tinor Leste dan yang berada di Northern Terrtory adalah hal yang paling mudah untuk membuktikan apakah migrasi itu benar atau tidak, namun tidak mudah dilakukan. Karena buaya adalah satwa yang dilindungi sehingga mengimpor sampel DNA dari Timor Leste ke Australia tidaklah gampang, karena Australia bagian dari Konvensi Perdagangan Internasional Satwa Liar dan Fauna, sementara Timor Leste tidak.
Dr Webb dan Brackhane sedang berusaha mewujudkan hal tersebut. Kedutaan Australia di Dili telah membantu badan di Timor Leste menjadi 'otoritas yang yang kompeten' sehingga bisa melakukan transfer legal sampel DNA ke Australia.
Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini
https://ift.tt/2zqVd32
November 26, 2018 at 03:55PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2zqVd32
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment