REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Anak Gunung Krakatau masih mengeluarkan suara gemuruh seperti petir hingga Rabu (26/12). Suara itu terdengar setiap beberapa detik sekali.
Saat Republika menyusuri jalan raya Anyer hingga jalan Nasional III, suara gemuruh yang berasal dari arah barat Banten selalu terdengar dari berbagai penjuru.
Salah satu warga desa Bulakan, Diah mengatakan, suara gemuruh tersebut mulai terdengar sejak Jumat (22/12) lalu. Ia mengatakan, suaranya persis seperti petir ketika sesaat sebelum hujan.
Namun kadang-kadang, suara dari Anak Gunung Krakatau terdengar seperti suara ledakan. "Gimana ya, kayak bom lah begitu suaranya," kata dia saat ditemui Republika, Rabu (26/12).
Ia menyampaikan, suara gemuruh akan lebih jelas terdengar ketika malam hari. Karena itulah, setiap menjelang malam, ia bergegas merapikan kios bakso miliknya dan mengungsi ke posko pengungsian atau ke rumah sanak saudara yang berada di posisi yang lebih tinggi.
"Setelah maghrib saya langsung beres-beres warung, terus ngungsi ke atas," tuturnya.
Hal senada disampaikan Azkiyah, yang mengaku khawatir setiap mendengar ada suara gemuruh dari arah Anak Gunung Krakatau. Ia mengatakan, belum pernah mendengar suara yang serupa selama ia menjadi warga di pantai barat provinsi Banten.
"Yang kayak begini baru kali ini, belum pernah saya dengar dan ngalamin hal ini sebelumnya," kata dia.
http://bit.ly/2AhUdic
December 26, 2018 at 04:43PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2AhUdic
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment