REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo minta proses normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) dipercepat. Ganjar mengatakan, percepatan normalisasi BKT ini menjadi penting guna menghindarkan kawasan permukiman di sekitar sungai ini dari genangan banjir akibat hujan deras yang turun dalam beberapa hari terakhir.
“Saya minta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana untuk mempercepat normalisasi BKT, termasuk anak sungai lainnya,” ujar Ganjar, Selasa (4/12).
Ia mengungkapkan, problem genangan banjir di kampung- kampung di sekitar sungai, seperti di kawasan Gayamsari dan Kaligawe akan segera tuntas jika BKT dan sungai di sekitarnya sudah dinormalisasi. “Kalau BKT dan sungai-sungai lain selesai dinormalisasi, maka kampung-kampung yang terendam tadi bisa selesai,” tandasnya.
Ganjar menaruh perhatian besar terhadap bencana banjir dan rob yang melanda Kota Semarang, dalam beberapa hari terakhir. Setelah sempat berkeliling di sejumlah wilayah ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang masih terdampak genangan, gubernur juga menyambangi warga yang ada di lingkungan Purwosari, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.
Ganjar juga meninjau beberapa titik yang masih tergenang air. Seperti di bawah jembatan tol Kaligawe, Genuk, Terminal Terboyo, proyek normalisasi Kali Sringin dan lainnya. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melakukan upaya untuk mengatasi genangan rob dan banjir di kawasan pesisir Kota Semarang tersebut.
Saat ini sudah dilakukan tindakan darurat dengan menyediakan enam pompa baru di daerah Kaligawe. Ia berharap upaya ini bisa membantu menyelesaikan genangan secepatnya. Selain penambahan pompa, gubernur juga minta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang menyiapkan mobil derek di sekitar kawasan Kaligawe. Sebab dari pantauan, ada beberapa kendaraan yang mogok akibat terjebak genangan banjir.
Kepala BBWS Pemali Juwana, Ruhban Ruzziyatno yang juga mendampingi Ganjar menegaskan jika normalisasi proyek BKT akan selesai pada 2019 nanti. “Saat ini progres pekerjaan normalisasi BKT ini sudah mencapai 90 persen,” jelasnya.
Kendati begitu, ia mengakui masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Terutama dengan masih adanya warga yang menempati bantaran BKT sebagai tempat hunian. Hingga hari ini masih ada sekitar 97 Kepala Keluarga yang belum mau pindah dan mengosongkan bantaran BKT.
Sementara itu, genangan rob dab banjir yang terjadi dalam dua hari terakhir telah membuat aktivitas warga lumpuh. Seperti diungkapkan Wiwin (48), salah satu warga yang sempat ditemui gubernur, di lokasi dapur umum Kelurahan Tambakrejo. Di wilayahnya ada dua RW yang terdampak hingga ratusan warga tidak dapat bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Termasuk anak-anak juga tidak bisa berangkat ke sekolah.
https://ift.tt/2AQrdO3
December 04, 2018 at 06:00PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2AQrdO3
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment