REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Direktur PT Campina Ice Cream Industry Tbk, Samudera Prawirawidjaja mengatakan, industri es krim di Indonesia mulai tumbuh positif. Industri es krim makin marak dengan munculnya kompetitor dan berbagai merek es krim.
"Untuk Campina masih memegang pangsa pasar sebesar 20 persen, dan tidak memungkiri kemungkinan ada penurunan pangsa pasar pada tahun depan karena diprediksi akan semakin banyak industri es krim yang baru masuk ke Indonesia," kata Samudera saat menggelar konferensi pers di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/12).
Ia mengatakan, PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) mencatatkan penjualan bersih perusahaan pada 2018 (Januari-November) sebesar Rp 717,08 miliar. Jumlah itu mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Saat itu penjualan bersih perusahaan mencapai Rp 737,39 miliar.
Meski demikian, kata dia, Laba Bersih Setelah Pajak yang diperoleh perusahaan pada 2018 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, peningkatan mencapai 18,05 persen.
"Peningkatan Laba Bersih Setelah Pajak mencapai 18,05 persen. Yaitu dari Rp 37,73 miliar pada periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 44,54 miliar tahun ini," katanya.
Untuk belanja modal, kata dia, pada 2018 sebesar Rp 46,93 miliar, atau turun sebesar 6,6 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 50,25 miliar. Menurut Samudera, belanja modal terbesar yang dilakukan perusahaan adalah pembelian freezer, mesin, peralatan, serta kendaraan.
"Ke depan, kami akan terus melakukan inovasi produk untuk memelihara loyalitas konsumennya. Inovasi juga dilakukan untuk meningkatkan daya tarik konsumen terhadap produk es krim Campina. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, kami optimistis akan terus tumbuh dan berkembang pada tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.
https://ift.tt/2E12GZL
December 04, 2018 at 08:06PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2E12GZL
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment