REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok-sosok arsitek melengkapi perkembangan peradaban Islam. Melalui kemampuannya, mereka menciptakan rancangan bangunan yang indah dan menghiasi wilayah-wilayah kekuasaan pemerintahan Islam. Mereka memadukan kecemerlangan pemikiran dan keindahan untuk mewujudkan bangunan-bangunan fenomenal.
Ilmuwan bernama Khalid Azabi mengatakan, arsitektur bertengger pada posisi yang terhormat dalam lingkup kajian intelektual pada masa pemerintahan Islam. Hal ini terbukti dengan maraknya ilmuwan Muslim yang menggeluti arsitektur. Beberapa ilmuwan pun menyampaikan pemikirian serta merumuskan apa itu arsitektur dan arsitek.
Salah satunya adalah Al-Qalqashandi. Ia berpendapat bahwa arsitek adalah seseorang yang berwenang untuk mendesain tampilan dan proporsi dari sebuah bangunan. Sang arsitek juga bertindak sebagai pengawas selama proses pembangunan. Sejarawan dan pakar ekonomi, Ibnu Khaldun, turut menyumbangkan pemikirannya.
Seorang arsitek, ungkap Khaldun, terlibat penuh dalam merancang sebuah bangunan, termasuk mendekorasi dan memperindahnya. Dalam tulisannya, The Architect in Islamic Civilization, Khalid Azabi menegaskan, peran arsitek sangat signifikan dalam membuat kian beragamnya khazanah arsitektur Islam.
Buah pemikiran asritek Muslim mewujud dalam banyak bangunan dan tersebar luas di Irak, Turki, Kazakhstan, Suriah, Mesir, Persia, hingga Andalusia. Sebagian bangunan itu masih wujud. Misalnya, Masjid Kordoba, Masjid Damaskus, Suriah, Istana Taj Mahal, dan Madrasah Murad di Turki.
Dari sekian banyak arsitek yang bertaburan di dunia Islam, beberapa nama seolah menjadi ikon perkembangan arsitektur Islam. Ini tak lepas dari ide-ide mereka yang dianggap fenomenal. Mereka mampu menciptakan teknik, metode, dan gaya baru yang kemudian memantik perkembangan lebih lanjut arsitektur Islam.
https://ift.tt/2RvVhFI
December 03, 2018 at 07:09PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2RvVhFI
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment