REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Hujan deras yang mengguyur kawasan Padang Pariaman dan Padang Panjang pada Senin (10/12) sore membuat debit air yang mengalir di sungai-sungai mendadak tinggi. Sejumlah jembatan dihantam aliran air yang deras, bahkan dilaporkan roboh. Kepala BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya, menyebutkan jembatan yang roboh berada di Kayu Tanam, di jalur utama Padang-Bukittinggi via Padang Panjang.
Robohnya jembatan disebabkan luapan air Sungai Batang Ulakan. "Tutup, nggak bisa dilalui sama sekali. Terus ada 3-5 jembatan lagi, tapi itu jembatan jalur jalan kabupatennya," kata Budi, Senin (10/12) malam.
Selain jembatan putus, derasnya hujan sore tadi juga menyebabkan banjir bandang melanda kawasan di belakang Pasar Sicincin. Namun BPBD Padang Pariaman belum mendapat perkembangan terkini mengenai kondisi di lokasi.
"Tim sedang berbagi masih menunggu laporan," ujar Budi.
Putusnya jalur di Kayu Tanam dan derasnya arus air yang meluncur turun di Air Terjun Lembah Anai membuat sebagian besar pengendara memilih memutar arah kendaraannya. Budi menyebutkan bahwa pihak kepolisian bahkan sudah menutup jalan di kawasan Sicincin.
Budi juga meminta pengendara ekstra hati-hati bila ingin melintasi jalur alternatif Malalak. Alasannya, kawasan Malalak dikenal rawan longsor dengan topografi berbukit curam. Dengan curah hujan tinggi, Budi menyebut kawasan tersebut tidak sepenuhnya aman dilalui.
"Kami sudah koordinasi dengan PU Provinsi dengan Balai Jalan. Insya Allah besok penanganan," kata Budi.
https://ift.tt/2EmXzUU
December 10, 2018 at 09:21PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EmXzUU
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment