REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 1 KH Ma'ruf Amin menyambangi Pondok Pesantren Yapink, Tambun, Bekasi, Sabtu (22/12). Di dalam acara tersebut, ia menyemangati kader Nahdlatul Ulama untuk tidak putus asa dan yakin bahwa di masa depan semua santri bisa menjadi apa saja.
"Saya pikir saya juga ingin memberikan semangat pada para santri. Santri jangan putus asa, tidak punya harapan. Santri bisa jadi apa saja, jadi kyai memang jurusannya, jadi pengusaha banyak juga santri bwrhasil, jadi bupati banyak juga," kata Ma'ruf, dalam acara tersebut.
Ma'ruf juga menceritakan saat ini santri semakin dihargai khususnya dengan ditetapkannya Hari Santri Nasional pada 22 Oktober. Sejak 2015, Presiden Joko Widodo memutuskan tanggal tersebut menjadi hari santri karena menurutnya Indonesia tidak akan bisa berdiri sampai saat ini tanpa peran para santri.
"Sampai puluhan tahun orang tidak memperingati 22 Oktober. Baru pada 2015, 22 oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh bapak Presiden Joko Widodo. Ini penghargaan kepada kaum santri," kata Ma'ruf menambahkan.
Ia menegaskan, NU memiliki tiga prinsip yang harus dijalankan para santrinya. Tiga hal tersebut adalah ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah, arau hubungan sesama muslim, sesama bangsa dari agama apa saja, dan sesama umat manusia.
Melalui kesempatan itu pula, Ma'ruf meminta doa restu dari keluarga besar NU terkait dirinya yang akan berlaga di Pilpres 2019 mendatang. "Sekarang saya datang sebagai calon wakil presiden, semoga nanti saya datang lagi sebagai wakil presiden," kata dia.
http://bit.ly/2EDQazR
December 22, 2018 at 05:39PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2EDQazR
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment