Monday, December 24, 2018

Menteri Jonan Janjikan Listrik di Banten Pulih Saat Natal

Kementerian ESDM menurunkan 100 orang untuk tanggap darurat ke area terdampak tsunami

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan kerusakan listrik di area terdampak gelombang tinggi yang menyerupai tsunami, khususnya di wilayah Provinsi Banten, bisa dipulihkan selambat-lambatnya besok pagi, Selasa (25/12).

"Sejak kemarin kami telah menurunkan tim tanggap darurat ke area terdampak yang berjumlah sekitar 100 orang," ujarnya kepada wartawan di sela kunjungan kerjanya di Surabaya, Senin (24/12).

Dia menjelaskan 100 orang tersebut terbagi dalam 17 tim yang disebar untuk memeriksa kerusakan ESDM di area terdampak di wilayah Provinsi Banten dan Lampung. Jonan memastikan untuk melakukan pemulihan ESDM di area terdampak di wilayah Provinsi Banten maupun Lampung dirasa tidak terlalu berat karena lokasinya tidak terlalu jauh dengan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

Terlebih area terdampak di wilayah Provinsi Banten, malah berada satu daratan dengan Jawa Barat, sehingga bala bantuan didatangkan dengan segera. Hal itu termasuk pemulihan atau pengadaan air bersih di area terdampak wilayah Banten, lanjut Jonan, juga tidak ada masalah.

"Karena di wilayah Banten ini kebanyakan yang terdampak adalah kawasan wisata. Jadi masing-masing pengelola tempat wisata ini sudah memiliki jaringan sendiri untuk mendatangkan air bersih," ucapnya.

Sedangkan untuk pemulihan listrik di wilayah terdampak Banten, Jonan memastikan bisa dilakukan sesegera mungkin. "Tadi pagi saya dapat laporan dari tim yang turun di Banten, untuk pemulihan listrik bisa diselesaikan hari ini, atau selambat-lambatnya besok pagi," katanya.

Begitu pula, Jonan memastikan, pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di area terdampak Banten maupun Lampung tidak ada masalah. "Pertamina sempat melaporkan ada saluran pipa yang tersumbat untuk pasokan BBM di wilayah Banten. Tapi sekarang sudah bisa diatasi dengan dialihkan ke saluran pipa lainnya," ucapnya.

Gelombang tinggi menyerupai tsunami akibat letusan Gunung Anak Krakatau menerjang Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember, memporakporandakan daratan dekat pantai di wilayah Banten dan Lampung.

Terdata hingga pukul 07.00 WIB Senin pagi, bencana itu telah menyebabkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka dan 57 orang hilang. Selain itu 11.687 warga di wilayah Banten dan Lampung yang rumahnya tersapu gelombang harus mengungsi.

Baca: Belasungkawa Dunia untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2rQySIf
December 24, 2018 at 06:36PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2rQySIf
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment