Saturday, December 15, 2018

Paloh Minta Santri Nahdlatul Wathan Jadi Penerang Islam

Santri harus bisa meluruskan persepsi keliru tentang Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Tokoh Nasional, Surya Paloh meminta para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Wathan menjadi juru penerang Islam. "Kalian harus jadi juru penerang Islam, sejatinya Islam. Bukan Islam yang setengah-setengah, tetapi Islam yang rahmatan lil alamin," kata Surya Paloh saat memberikan kuliah umum Kebangsaan, di Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Wathan, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/12).

Surya Paloh mengatakan, saat ini, banyak pihak yang mencoba mempermainkan akal sehat dengan menyebut Islam hanya untuk Islam. "Pemikiran itu salah," ujarnya di hadapan sekitar 10 ribu santri dan warga sekitar pondok pesantren.

Namun sebaliknya, Islam adalah agama yang diturunkan untuk menerangi semua umat manusia di dunia. Islam juga sangat kental dengan nilai-nilai toleransi dan kerukunan.

Oleh karena itu, dia meminta para santri untuk meluruskan persepsi keliru tentang Islam. Para santri diminta menjadi penerang Islam yang sesungguhnya.

"Kalau ada yang tanya, apakah Islam tidak toleran, tak mengenal kasih sayang, tak mengenal hormat menghormati? Saya bilang 'sakit' itu orang kalau menyatakan begitu. Islam itu kental dengan kasih sayang, saling menghormati dan toleransi, itulah sejatinya Islam," tutur Surya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai NasDem ini meminta para santri untuk mengambil peran dan berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga Indonesia dapat menjadi sebuah negara yang semakin besar dan kuat dalam pertarungan dunia, dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai falsafah dan ideologi bangsa.

Menurut dia, Indonesia dapat menjadi bangsa yang semakin hebat jika generasi muda memberikan penghormatan yang tinggi dan tetap mempertahankan ideologi Pancasila. "Saya mau titipkan kepada kalian semua, saya mau mendengar agar Indonesia menjadi bangsa yang lebih hebat," ujar Surya.

Ia menyebutkan, salah satu cita-cita luhur dari para pendiri bangsa adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang diwujudkan melalui pendidikan. "Tidak mungkin mau menjadi profesor doktor hanya dengan berjalan-jalan, kalian harus belajar. Harus banyak membaca, banyak mendengar. Kita harus berjuang memberikan yang berarti bagi bangsa," katanya.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2QxTyUc
December 15, 2018 at 08:18PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2QxTyUc
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment