Thursday, December 20, 2018

Ponsel 5G akan Bermunculan di 2019

Jaringan 5G dibagi menjadi ultra band, mid band, dan low band.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ponsel yang mendukung untuk tersambung ke jaringan 5G diperkirakan akan mulai bermunculan pada 2019. "Ponsel pintar (yang berjaringan 5G) akan keluar pertengahan 2019," kata Kepala Solusi Jaringan Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal, saat menjelaskan tentang riset Mobility Report kuartal ketiga 2018 di Jakarta, Kamis (20/12).

Peluncuran gawai yang mendukung jaringan 5G bahkan bisa jadi lebih cepat karena produsen biasanya memamerkan produk termutakhir mereka pada gelaran MWC yang diadakan setiap Februari di Barcelona, Spanyol. Jaringan 5G dibagi menjadi ultra band, mid band, dan low band. Diperkirakan 2019 akan menjadi permulaan kemunculan ponsel generasi 5G dan semakin meningkat pada 2020.

Akhir 2019 diperkirakan akan semakin banyak bermunculan perangkat 5G untuk semua kategori jaringan 5G. Ericsson Mobility Report memprediksi langganan jaringan 5G akan mencapai 1,5 miliar dan menjangkau lebih dari 40 persen populasi global. Ericsson menggarisbawahi kunci utama peluncuran 5G ini adalah peningkatan kapasitas jaringan, biaya per gigabita, dan persyaratan penggunaan baru.

Tingkat adopsi yang besar biasanya didukung ketersediaan perangkat dengan harga yang terjangkau. Sementara itu, total jumlah pelanggan seluler secara global berdasarkan data Ericsson pada kuartal ketiga 2018 mencapai 7,9 miliar, dengan penambahan pelanggan baru sebanyak 120 juta.

Indonesia menyumbang penambahan pelanggan seluler sebesar 13 juta, berada di bawah Cina (37 juta) dan India (31 juta). Pada kuartal ketiga 2018, pertumbuhan traffic layanan data mencapai 79 persen dari tahun ke tahun, pertumbuhan yang tertinggi sejak 2013.

Di Asia Tenggara dan Oseania, jaringan WCDMA dan HSPA masih dominan, sebanyak 48 persen dari keseluruhan pelanggan data seluler. Ericsson mencatat langganan 4G LTE tumbuh 70 persen selama 2018, mewakili pangsa pasar sebesar 26 persen. Diperkirakan langganan 4G akan terus tumbuh hingga mencapai 63 persen pada 2024 di Asia Tenggara dan Oseania.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2CrPAUj
December 20, 2018 at 11:31PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2CrPAUj
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment