REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Presiden Joko Widodo memberi arahan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk membeli alat pendeteksi dini gelombang tsunami.
"Ke depan saya perintahkan BMKG untuk membeli alat-alat deteksi 'early warning system' yang bisa memberikan peringatan-peringatan dini kepada kita semua, kepada masyarakat," kata Presiden dalam jumpa pers saat meninjau fasilitas pariwisata di Hotel Mutiara Carita, Pandeglang, Banten pada Senin (24/12).
Menurut Presiden, koordinasi yang dilakukan tim gabungan TNI dan Polri serta BNPB dalam memitigasi bencana dari darat dan lautan. Presiden meminta tim evakuasi dan bantuan untuk segera memantau daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak tsunami.
"Hari ini akan disisir kembali tapi lewat laut mengenai kemungkinan-kemungkinan tempat yang belum terpantau oleh kita," ujar Kepala Negara.
Presiden Jokowi meninjau wilayah terdampak tsunami di Pandeglang, Banten.
Presiden juga meminta wisatawan yang sedang berlibur untuk selalu berhati-hati dan waspada. Presiden telah meninjau kawasan terdampak tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Banten. Dia telah mengunjungi sejumlah posko bantuan di Kecamatan Labuan menemui pengungsi dan berdialog dengan korban luka-luka. Presiden Jokowi mengakhiri kunjungannya sekitar pukul 12.00 WIB menumpang helikopter TNI AU.
Pada Sabtu malam (22/12) BMKG mencatat adanya gelombang tsunami yang bersamaan dengan gelombang pasang laut akibat fenomena atmosferik bulan purnama. Terdata hingga pukul 07.00 WIB Senin pagi, bencana itu telah menyebabkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka dan 57 orang hilang. Selain itu, 11.687 warga di wilayah Banten dan Lampung yang rumahnya tersapu gelombang harus mengungsi.
http://bit.ly/2LxMaSS
December 24, 2018 at 07:07PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LxMaSS
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment