REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengoperasikan kereta api relasi Kiaracondong-Tasikmalaya dengan KA Galunggung. Kereta tersebut akan digratiskan selama masa uji coba yakni hingga satu bulan.
“KA Galunggung merupakan rangkaian kereta dengan relasi Bandung-Tasikmalaya,” kata Edi saat melakukan tinjauan di Stasiun Tasikmalaya, Rabu (26/12). Kereta kelas AC ekonomi itu telah resmi dioperasikan mulai Rabu (26/12). Menurutnya, tarif Rp 0,- itu diterapkan mulai 26 Desember hingga 25 Januari 2019.
KA Gulunggung mengawali lajur perjalanan dari Stasiun Kiaracondong Bandung pada pukul 06.05 WIB dan tiba di stasiun Tasikmalaya pada 09.27 WIB. Kemudian, rangkaian yang masih melakukan jadwal perjalanan satu kali dalam sehari itu melakukan perjalanan kembali ke Bandung pada pukul 10.35 WIB dan tiba di Kiaracondong pada pulul 14.11 WIB.
Dalam perjalanan dari Bandung menuju Tasik, kereta itu singgah di beberapa stasiun lintasan seperti Cimekar, Rancaekek, Cicalengka, Nagrek, Leles, Cibatu, Cipeundeuy dan Ciawi. Sedangkan dalam perjalanan dari Tasik menuju Bandung, kereta itu singgah di Stasiun Rajapolah, Ciawi, Cipeundeuy, Cibatu, Leles, Cicalengka, dan Rancaekek.
“Kereta ini memiliki kapasitas 636 penumpang dalam enam unit gerbong,” ujarnya. Ia pun berharap, kehadiran KA Galunggung ini sekaligus dapat berperan dalam menunjang transportasi selama musim liburan. Di satu sisi, kehadiran transportasi alternatif ini diharapkan juga dapat mendukung pertumbuhan pariwisata di Tasik.
Setelah masa uji coba dan sosialisasi, penumpang hanya dikenakan tarif sebesar Rp 35 ribu. Namun, jika penumpang hanya menggunakan kereta itu untuk destinasi dengan jarak di bawah 58 kilometer, maka penumpang hanya akan dikenakan tarif sebesar Rp 25 ribu.
Salah satu penumpang dari Bandung menuju Tasik, Dina Aprilia (28 tahun) mengaku sangat mengapresiasi atas hadirnya KA Galunggung. Karena, selama ini ia yang kerap melakukan perjalanan Bandung-Tasik itu hanya mengandalkan transportasi berupa bus.
“Jika naik bus jurusan Bandung-Tasik, waktu tempuh kerap tak bisa diprediksi. Apalagi, di beberapa jalur seperti Gentong dan Nagrek kerap terjadi kecelakaan,” kata Dina. Oleh karena itu, ia sangat bersyukur kini telah hadir KA Galunggung yang dapat menyajikan perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih tepat waktu.
Penumpang lainya, Dedi Sugianto (44 tahun) juga mengaku senang atas hadirnya kereta tersebut. Alasanya, KA Galunggung menawarkan tarif yang lebih terjangkau. “Selama ini, jika naik kereta, saya harus menggunakan rangkaian kereta jarak jauh dengan tarif yang jauh lebih mahal,” kata Dedi.
http://bit.ly/2QTT4rF
December 26, 2018 at 03:19PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2QTT4rF
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment