Thursday, December 13, 2018

Relasi AS-Cina Kian Rumit Usai Penangkapan Petinggi Huawei

Meng bebas dengan jaminan dan dipasangi alat pelacak.

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Lintar Satria

WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, ia akan mengintervensi Departemen Kehakiman AS dalam kasus yang melibatkan petinggi perusahaan telekomunikasi Cina Huawei, Meng Wanzhou. Intervensi itu untuk mengamankan gencatan senjata dalam perang dagang yang disepakati pada 1 Desember lalu.

"Jika saya pikir bagus untuk negara, jika saya pikir bagus untuk apa yang akan menjadi kesepakatan terbesar yang pernah dibuat yang mana hal itu sangat penting, artinya bagus untuk keamanan nasional, saya kira saya mengintervensi jika diperlukan," kata Trump, Rabu (12/12).

Trump optimistis dia dapat membuat kesepakatan perdagangan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Dua perekonomian terbesar di dunia ini tengah berusaha mengakhiri perang dagang yang membuat bursa saham AS akhir-akhir ini mengalami penurunan.

Sebelumnya, Trump pernah melakukan intervensi atas proses hukum yang melibatkan perusahaan teknologi Cina lainnya. Pada awal tahun ini, ia meninjau ulang denda kepada ZTE karena berbohong kepada Pemerintah AS setelah perusahaan tersebut dinyatakan bersalah melanggar sanksi AS ke Iran.

Mereka terbukti melakukan perdagangan dengan Iran. Namun, Trump melakukan intervensi dengan mengatakan perusahaan tersebut menjadi salah satu pembeli terbesar bahan baku perusahaan-perusahaan AS. Trump mengatakan, Meng berpotensi dibebaskan.

"Ya, mungkin saja ada banyak hal yang dapat terjadi, ada kemungkinan juga ini akan menjadi bagian dalam negosiasi, tetapi kami akan berbicara dengan Departemen Kehakiman, kami akan berbicara dengan mereka, kami akan melibatkan banyak orang," katanya.

Trump belum memutuskan apakah ia ingin Meng diekstradiksi ke AS atau tidak, karena ia ingin melihat permintaan Cina lebih dulu. Namun, ia juga menambahkan, pelanggaran yang dilakukan Huawei cukup bermasalah. "Ini masalah besar yang harus kami hadapi dengan berbagai cara dengan begitu banyak perusahaan dari Cina atau tempat lainya," ujar Trump.

Pengadilan di Kanada memenuhi permintaan bebas Meng dengan membayar jaminan 10 juta dolar AS. Namun, Meng masih menunggu untuk sidang permohonan untuk tidak ekstradiksi ke AS. Laman the Verge melaporkan, Meng harus tetap berada di British Columbia, Kanada, dan diawasi seorang petugas pengadilan. Ia tidak boleh keluar rumah pada pukul 23.00 hingga 06.00.

Selain itu, Meng juga harus menyerahkan paspornya. Ia akan dipasangi gelang kaki sebagai pelacak dan diawasi kantor pengawas keamanan.

Kian rumit

Ketegangan antara AS dan Cina semakin rumit ketika Kanada menangkap Meng atas permintaan pengadilan di New York. Ia dituduh telah mengelabui bank-bank multinasional tentang perusahaan yang di kuasai Huawei yang beroperasi di Iran.

Hal itu membuat bank-bank tersebut berisiko besar melanggar sanksi AS. Dokumen pengadilan mengatakan, Meng dapat dikenakan hukuman berat. Jika diekstradiksi ke AS, Meng dapat menghadapi tunduhan penipuan lembaga keuangan.

Penangkapan ini dilakukan di hari yang sama ketika Trump dan Xi mendeklarasikan gencatan senjata dalam perang dagang di Buenos Aires, Argentina. AS ingin Cina me buka pintu pasar domestik mereka lebih besar lagi untuk barang-barang AS dan menghentikan kebijakan yang menurut mereka sebagai pencurian hak cipta teknologi.

Dalam pertemuan di Argentina, Cina sudah berjanji akan melakukan dua hal tersebut dengan syarat AS tidak menaikkan tarif impor sisa komoditas mereka. Trump mengatakan, ia belum berbicara dengan Xi tentang penangkapan petinggi Huawei ini.

Setelah pertemuan di Argentina, Trump mengatakan, AS sedang melakukan pembicaraan perdagangan dengan Cina melalui sambungan telepon. Ia yakin akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan untuk membahas perekonomian dan perdagangan antara kedua negara.

Ia mengatakan, Pemerintah Cina sudah membeli susu kedelai AS dalam jumlah yang sangat banyak. Sebelumnya, pembelian sempat berhenti karena Cina memberlakukan kenaikan tarif impor pada komoditas AS sebagai balasan atas kenaikan tarif impor barang mereka yang diberlakukan AS sebelumnya.

"Hari ini saya baru saja mendengar mereka (Cina) membeli susu kedelai dalam jumlah yang sangat banyak, mereka mulai lagi, mereka mulai lagi sekarang," kata Trump.

Namun, para pedagang susu kedelai di Chicago tidak melihat adanya bukti Cina kembali membeli komoditas mereka. Tahun lalu, Cina membeli 60 persen susu kedelai AS dengan nilai perdagangan lebih dari 12 miliar dolar AS. n reuters ed: yeyen rostiyani

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2GaYp8L
December 13, 2018 at 04:08PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2GaYp8L
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment