Monday, December 17, 2018

SMK Kediri Buka Kelas Kapal Pesiar

Sekolah tidak membebani biaya tambahan bagi peserta kelas kapal pesiar.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- SMK PGRI II Kediri, Jawa Timur, membuka kelas kapal pesiar. Pendidikan tersebut sebagai upaya memberikan tambahan pendidikan bagi anak-anak serta memberikan bekal untuk mereka bisa mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah.

"Tiap ada peluang kami ambil, makanya dilakukan inovasi layanan, sehingga nantinya sesuai dengan standar. Untuk itu, kami membuka kelas industri," kata Kepala SMK PGRI II Kediri, Harun di Kediri, Senin (17/12).

Ia mengatakan, pendidikan dan keterampilan untuk anak-anak memang menjadi prioritas. Diharapkan para lulusan di sekolah ini nantinya bisa terserap dalam dunia kerja. Untuk itu, pihaknya membuka kelas industri dengan meresmikan kelas kapal pesiar.

Pihaknya mempersilahkan bagi anak-anak yang ingin bergabung di kelas ini. Mereka nantinya akan diseleksi dengan dites bahasa termasuk memberikan pelatihan.

Ia juga optimistis kelas ini akan mendapatkan sambutan yang baik dari para pelajar. Dicontohkan saat membuka kelas Jepang yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat 46 pelajar yang ikut. Dari jumlah itu, tinggal 14 anak yang sudah lolos.

Sekolah, kata dia, juga tidak membebani para siswa untuk belajar dan mengikuti program ini. Pihak sekolah juga menargetkan untuk perbaikan kualitas bukan kuantitas. Para pelajar yang ikut program mendapatkan pendidikan di luar jam pelajaran yang aktif yakni di Jumat maupun Sabtu.

Dalam proses belajar mengajar, pihak sekolah juga akan mendatangkan guru tamu, sehingga para murid juga termotivasi. Materi yang diberikan juga sesuai dengan rujukan pendidikan vokasi yang telah diberikan oleh pemerintah.

Terkait dengan biaya, Harun menjelaskan, sekolah tidak memberikan beban biaya. Namun, jika nantinya dari siswa ingin ke luar negeri, sekolah bisa membantu untuk pengurusan berbagai macam persyaratan.

"Yang paling penting kuncinya di kelas industri kami komunikasi dengan orang tua. Jadi, orang tua didatangkan, diajak berbicara. Jika mendukung terus jalan. Sekolah juga membantu," katanya.

Sementara itu, "Director HEC Ecademy" Herman Larante mengatakan, pendidikan kapal pesiar tentunya bisa menjadi salah satu bekal yang bermanfaat bagi anak-anak terutama mereka yang berada di jurusan SMK. Dia sudah cukup lama memberikan materi pada para siswa dan mendorong mereka untuk mau terus belajar.

Ia juga mengemukakan, selama masa pendidikan sudah ada kurikulum yang diterapkan, baik di dalam sekolah maupun saat praktik ke luar negeri. Para siswa ke depannya bisa bekerja sesuai yang diinginkan baik di restoran, hotel, maupun tempat kerja lainnya.

"Karena modul yang diajarkan, tamatannya harus kerja. Kami membantu. Saat ini sudah ada tujuh sekolah, dua lainnya swasta sisanya dari negeri," katanya.

Pihak sekolah meresmikan kelas tersebut yang diawali dengan seminar internasional. Selain dihadiri dari HEC Ecademy, juga terdapat kelas memasak yang mendatangkan koki kelas internasional Pipiet Fardiman Middelkoop dari Amsterdam, Belanda.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2BonJ5S
December 17, 2018 at 08:48PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2BonJ5S
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment