REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi berupaya mendorong perkembangan budaya sunda di tengah masyarakat. Caranya dengan melahirkan duta budaya khususnya melalui ajang pasanggiri wanoja jajaka.
Kegiatan yang digagas Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi ini mulai digulirkan pada pertengaan Desember 2018. Di mana ada sebanyak 20 finalis calon wanoja jajaka yang pada 28 Desember nanti akan memasuki tahap penentuan.
"Mereka tidak hanya ditantang untuk unjuk bakat, tapi juga bisa mempromosikan kebudayaan sunda,’’ ujar Kepala Disporapar Kota Sukabumi Adang Taufik kepada wartawan Selasa (25/12).
Dalam ajang itu calon wanoja dan jajaka menampilkan kemampuan tari jaipongan, berpuisi, mendongeng, membacakan pupuh sampai menunjukkan gerakan pencak silat.
Menurut Adang, para calon wanoja jajak ini diberikan materi tentang pariwisata, budaya, maupun etika serta bahasa sunda. Targetnya mereka dapat memprektekannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adang mengungkapkan, tujuan pelaksanaan wanoja jajaka ini dalam rangka mencari duta budaya asal Kota Sukabumi. Dalam ajang ini nantinya akan muncul duta budaya sunda yang terbaik dan dapat mempromosikan budaya dari Sukabumi.
Adang menuturkan, salah satu sesi yang penting dalam ajang ini yakni unjuk kabisa atau kemampuan. Unjuk kabisa merupakan pertunjukan bakat yang dimiliki masing-masing finalis. Selain itu ada penilaian lainnya yang akan menentukan dalam pemilihan wanoja jajaka 2018.
http://bit.ly/2CyF5yy
December 25, 2018 at 11:37PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2CyF5yy
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment