REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah Muslim di Palau saat ini memang masih sangat sedikit, hanya 500 jiwa dari total populasi 21 ribu. Negara kepulauan tersebut sangat kental dengan paham Katolik bahkan sejak proses berdirinya negara. Namun, beberapa warga setempat yang menganut agama tradisional, Modekngei, memprediksi, suatu saat negara mereka akan menjadi negara Muslim.
Para penganut Modekngei yakin, pada 2050 populasi Palau akan berjumlah 50 ribu dengan umat Islam sebagai kelompok mayoritas. Kaum Muslimin dari Melayu akan membawa pengaruh besar pada perkembangan Islam di sana. Pada saatnya nanti, para wanita Palau pun akan meninggalkan hula dan mengenakan jilbab.
Baca: Merdunya Kumandan Azan di Palau
Prediksi para penganut Modekngei tersebut memang tak dapat dibuktikan secara ilmiah. Meski demikian, tak tertutup kemungkinan Islam akan terus berkembang mengingat Muslim Palau saat ini sangat giat menggelar kegiatan keagamaan dan melakukan syiar agama. Kekuatan Muslim di sana kian bertambah dengan bergabungnya Muslim Uighur.
Prediksi mengenai masa depan Islam di Palau boleh cukup menggembirakan. Yang pasti, saat ini kondisi umat Islam di sana masih dalam keterbatasan. Masjid, misalnya, baru ada dua buah dan kondisi jauh dari layak.
Belum ada pula ulama yang mumpuni dan sarana pendidikan Islam yang memadai. Kondisi ini diperparah oleh posisi Palau yang terpencil, jauh dari perhatian dunia. Namun, harapan selalu ada bagi umat Islam di Palau untuk lebih maju dan berkembang.
https://ift.tt/2QlfUIw
December 06, 2018 at 05:07PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2QlfUIw
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment