REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sriwijaya FC mendekati sejumlah pemain senior yang pernah merumput di Liga 1 Indonesia, untuk mengisi kekosongan skuat setelah ditinggalkan sebagian besar pemain musim lalu. Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC, juga mendekati mantan pemainnya di musim sebelumnya demi menjaga eksistensinya di Piala Indonesia.
''Klub membutuhkan pemain pengganti untuk bertanding di babak 32 besar Piala Indonesian melawan Keluarga USU Medan,'' kata Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Achmad Rizal di Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (19/1).
Berdasarkan surat dari PSS nomor 212/AGB/49/I-2019 tertanggal 17 Januari 2019 yang ditandatangani Ratu Tisha, SFC akan menjalani leg 1 pada 30 Januari di Palembang dan leg 2 pada 7 Februari di Medan. Untuk itu, Sriwijaya FC sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah pemain seperti Mahyadi Panggabean (eks SFC musim 2010-2013), Atep (mantan pemain Persib), Bobby Satria (eks SFC 2009-2011, 2017), Musafri (eks SFC 2016), Eka Ramdani (eks SFC 2016), hingga Wijay (eks SFC 2008-2009).
''Mahyadi sudah mau, tapi dia mau melihat situasi dulu karena saat ini sedang memegang tim. Sementara, Atep masih menunggu Jawaban,'' kata dia.
Atep, mantan pemain Persib Bandung, sudah menyatakan bersedia membantu Sriwijaya FC namun kepastian akan diberikan dalam waktu dekat. Sedangkan Bobby Satria sudah menyatakan bersedia membantu Sriwijaya FC, namun akan melihat terlebih dahulu kesesuaian dengan jadwal trial dengan salah satu klub di Malaysia. Sriwijaya FC juga membujuk Eka Ramdhani yang sebelumnya sempat menyatakan sudah gantung sepatu.
Sriwijaya FC ditinggalkan mayoritas pemainnya setelah tim ini terdegradasi ke Liga 2, seperti Marckho Meraudje, Zulfiandi, Esteban Vizcarra, Teja Paku Alam, Alberto Goncalves, Yu Hyun Koo, Syarian Abimanyu, Samuel Cristianson, dan Nur Iskandar.
Klub asal Sumatera Selatan ini hingga kini masih dalam proses pembenahan internal dan penyiapan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sriwijaya Optimis Mandiri, setelah pada Senin (14/1) pemilik saham dan sekaligus Direktur Utama PT SOM Muddai Madang menyatakan mundur dan menyerahkan surat mandat ke Herman Deru (Gubernur Sumsel) untuk mengurus proses penjualan saham dan sekaligus 'take over' pengelolaan manajemen.
http://bit.ly/2W4rJC0
January 19, 2019 at 08:50PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2W4rJC0
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment