Akhir-akhir ini Islam menjelma ibarat monster. Virus Islamofobia merebak ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, mendekati pesta demokrasi, monsterisasi terhadap simbol-simbol Islam dijadikan senjata demi kepentingan kubu tertentu untuk menarik simpati masyarakat.
Islam turun sebagai rahmat bagi seluruh alam. Sejarah mencatat, selama masa kejayaannya, Islam mampu mengayomi tidak hanya umat Islam saja, tetapi umat lain juga yang bernaung di bawahnya. Islam seperti ibu yang memeluk hangat anak-anaknya. Bukan seperti monster yang menakutkan yang siap melahap siapa saja.
Stigma negatif yang dilekatkan pada Islam memang wajar terjadi. Mengapa? Ibarat puzzle, Islam saat ini hanya tampak sepotong-sepotong.
Kesalahpahaman pada Islam terjadi karena Islam tidak dilihat secara utuh. Beda halnya jika Islam diterapkan sebagai sebuah sistem kehidupan secara menyeluruh. Tentu keindahan Islam akan dirasakan oleh oleh seluruh alam.
Pengirim: Arinta Kumala Verdiana, SPd, aktivis muslimah Surabaya
https://ift.tt/2K55w4U
April 04, 2019 at 05:09PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2K55w4U
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment