REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menilai bahwa calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto adalah orang yang sangat rasional. Luhut dikabarkan akan bertemu dengan Prabowo sebagai utusan capres Joko Widodo (Jokowi).
"Saya kenal Pak Prabowo itu orang yang sangat rasional dan bisa diajak berpikir jernih, jadi bukan pemimpin yang tidak bisa diajak berpikir," kata Luhut di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/4).
Pertemuan antara Luhut dan Prabowo sempat dikabarkan berlangsung pada Ahad (21/4). Namun, pertemuan itu tidak dapat berlangsung karena Juru Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan Prabowo sedang fokus memantau penghitungan suara.
"Bagaimanapun Pak Prabowo itu harus menjadi bagian sejarah dari Indonesia karena Pak Prabowo itu kan seorang pemimpin juga, beliau aset bangsa, beliau patriot juga, patriotismenya tidak bisa dimungkiri, kepeduliannya terhadap republik ini juga tidak bisa dimungkiri, sebenarnya saya mau (bicara) itu saja, kalau yang lain-lain berkembang pembicaraan kamilah," jelas Luhut.
Luhut menilai bahwa Prabowo perlu meninggalkan warisan bagi bangsa Indonesia dengan menghormati keputusan KPU. "Saya betul-betul ingin Pak Prabowo legacy-nya (warisan) diingat di Indonesia sebagai pemimpin yang turut mematangkan demokrasi di Indonesia dan menghormati apa pun yang diputuskan oleh KPU," tegas Luhut.
Ia juga mengimbau para elite dan tokoh politik agar tidak emosional menyikapi hasil hitung sementara terkait Pilpres 2019. Elite diminta sabar dan menunggu hasil penghitungan akhir dari KPU.
"Saya juga menghimbau teman-teman atau tokoh-tokoh elit supaya jernih melihat agar tidak emosional, karena kita tidak bisa bohongi digital itu tidak bisa dibohongi, siapapun dia mengatakan begini begitu at the end orang akan lihat data digital yang tidak bisa dibohongi," jelas Luhut.
Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sendiri sudah tiga kali mendeklarasikan kemenangan pada 17-18 April lalu. Deklarasi itu menurut Prabowo berdasarkan hasil real count yang dilakukan oleh tim internal BPN.
http://bit.ly/2viQLAU
April 22, 2019 at 03:49PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2viQLAU
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment