REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari demi hari berganti seperti kebiasaan pun bisa berubah. Seperti kebiasaan membacakan cerita kepada anak dengan menggunakan buku cerita yang mulai ditinggalkan. Kecanggihan teknologi membuat anak juga lebih senang melihat cerita lewat gawai.
Tapi kebiasaan mendongeng menggunakan buku cerita masih memiliki peminat tersendiri. Masih ada pula penulis-penulis yang membuat buku dongeng untuk anak.
Salah satunya buku dongeng kolaborasi dari Buku Berjalan dengan Pickpockie Books yang berbasis di Yogyakarta. Kolaborasi tersebut meluncurkan satu buku yang berjudul "Raka si Raksasa dan Pohon Apel Tua".
"Ini buku kolaborasi yang dibuat untuk anak, karena anak jarang membaca buku. Dan buku berkualitas di pasaran sekarang juga sudah jarang apalagi buatan Indonesia," ungkap Marcelina, humas Pickpockie Books, di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Buku dongeng ini didesain lebih menarik dengan ilustrasi lebih hidup. Sehingga anak-anak yang membacanya diharapkan lebih tertarik. Raka Si Raksasa dan Pohon Apel Tua bercerita tentang raksasa yang senang makan apel. Cerita lalu bergulir tentang apa yang harus dilakukan ketika semua apel habis untuk dimakan Raka.
Buku Raka Si Raksasa dan Pohon Apel Tua didesain agar pembacanya agar bisa saling berimajinasi. Bisa mengeksplorasi pengalaman dan perasaan. Picture book di sini bisa menceritakan hal-hal yang tidak bisa diceritakan di gawait. Buku juga mengajarkan untuk bisa membuat pandangan berubah termasuk memotivasi anak-anak untuk terus percaya diri.
Menariknya, Raka Si Raksasa dan Pohon Apel Tua adalah kumpulan cerita dari para relawan. Baru pada tahun ini kisah-kisah tersebut dibukukan.
Harga buku dongeng ini berkisar Rp 80 ribu. Jika ingin mengoleksi dengan merchandise harganya menjadi Rp 150 ribu. Buku bisa dibeli secara daring di media sosial Buku Berjalan dan Pickpockie Books.
http://bit.ly/2LBiaWl
December 27, 2018 at 05:09PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LBiaWl
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment