REPUBLIKA.CO.ID, GARUT-- Khitan merupakan hal yang disarankan untuk dilakukan oleh seluruh anak laki-laki demi alasan kesehatan. Oleh karena itu, PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Area Karaha berinisiatif untuk mewujudkan Corporate Social Responsibility (CSR) pada bidang kesehatan lewat khitanan massal serta pengobatan umum gratis.
Area Manager PGE Karaha, Mawardi Agani, mengatakan khitanan massal ini sendiri merupakan jenis CSR dalam bidang kesehatan yang baru pertama dilakukan oleh PGE Karaha. “Tanggal 12 Desember merupakan ulang tahun PGE. Oleh karena itu, kami ingin melakukan CSR dalam wujud yang berbeda atau belum pernah dilakukan,” kata Mawardi dalam khitanan massal dan pengobatan yang dilakukan di Balai Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Rabu (12/12).
Meski hal ini baru pertama dilakukan, namun jika ternyata khitanan masal serta pengobatan merupakan hal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka hal ini akan dilakukan secara rutin. Ia pun mengatakan, sebelumnya, PGE Karaha sempat melakukan diskusi bersama masyarakat di beberapa desa yang berada di sekitar PGE Karaha.
“Diskusi itu dilakuakn terkait dengan program CSR kami yang telah dilakukan rutin sejak 2012. Dari situ, kami dapat sekaligus bertukar pikiran dan menyerap aspirasi. Harapannya, ke depan, seluruh program CSR yang kami lakukan dapat sesuai dengan kebutuhan masyatakat dan tersalurkan secara tepat sasaran,” ujarnya.
Khitanan massal serta pengobatan ini sendiri diperuntukan bagi masyarakat yang tinggal di desa sekitar PGE Karaha. Total, jumlah peserta khitanan masal adalah 19 anak dan peserta pengobatan sekitar 140 warga.
Program yang melibatkan tenaga medis dari Rumah Sakit Pertamina Cirebon (RSPC) ini dilaksanakan secara paralel di Desa Cinta serta di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Garut.
Ia pun mengatakan, selama ini, rata-rata setiap tahun PGE Karaha mengalokasikan anggaran CSR sebesar Rp 500 juta. Namun, demi lebih meningkatkan peran di masyarakat, PGE Karaha telah mengajukan peningkatan anggaran untuk tahun depan menjadi sekitar Rp 1 miliar.
Camat Karangtengah, Eti Nurul Hayati, mengaku sangat berterima kasih kepada PGE Karaha karena telah secara konsisten membuktikan kontribusi nyata bagi warga di Kecamatan Karang Tengah. “Selama ini, PGE Karaha telah banyak memberikan bantuan,” kata Eti.
Menurutnya, PGE Karaha telah berkontribusi dalam penyelesaian pembangunan gedung Balai Desa, pembangunan madrasah serta berbagai kegiatan bakti sosial. Selain itu, lanjut Eti, masyarakat juga sangat terbantu oleh adanya pelatihan dan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi mikro yang juga kerap dilakukan oleh PGE Karaha.
Terkait dengan kegiatan operasi PGE Karaha, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha Unit I dengan kapasitas 30 megawatt (MW) sendiri telah beroperasi secara komersil pada 6 April 2018. Produksi listrik PLTP Karaha Unit I ini telah menerangi 33 ribu rumah di Tasikmalaya dan sekitarnya.
Pencapaian ini merupakan realisasi dari program 35 ribu MW yang dicanangkan pemerintah, dimana akan meningkatkan kehandalan sistem transmisi Jawa-Bali dengan tambahan suplai listrik sebesar 227 gigawatt hour (GWh) per tahun. Dalam pembangunannya, PLTP Karaha Unit I merupakan proyek terlengkap. Di mana PGE mngerjakan sendiri mulai dari sub-surface, eksplorasi, pemipaan, powerplant hingga tower transmisi listrik sepanjang 25 kilometer (km).
https://ift.tt/2RZ53Rj
December 12, 2018 at 06:35PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2RZ53Rj
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment