REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pembangunan rumah susun (rusun) yang dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menghabiskan dana lebih dari Rp 20 miliar. Rusun ini rencananya dibangun pada 2019 nanti.
Kepala Bidang Perumahan Pemukiman dan Tata Bangunan, Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan mengatakan, pembangunan rusun ini merupakan hibah dari pemerintah pusat. Dana yang dianggarkan dari APBN, lanjutnya, mencapai sekitar RP 20 miliar.
Sementara, dari pemkot sendiri mengeluarkan dana sebesar Rp 200 juta. Dana ini digunakan untuk proses pembebasan aset dan land clearing. "Kalau anggaran land clearing kami siapkan Rp 200 juta, untuk pembersihan dan sebagainya," kata Sigit.
Rusun ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun, ia belum bisa mengungkapkan rentang penghasilan masyarakat yang dapat menempati rusun ini nantinya.
Hal tersebut, lanjutnya, harus dibahas dengan pihak terkait lainnya. Pihaknya pun saat ini fokus pada proses untuk merealisasikan pembangunan rusun ini.
"Yang penting tahap awal realisasi pembangunan. Kan kira-kira delapan bulan pembangunan dan itu kita koordinasikan lagi siapa yang masuk rusun dan sebagainya. Formulasi itu akan dibahas setelah nanti itu terbangun," tambah Sigit.
https://ift.tt/2Qon5zv
December 12, 2018 at 06:36PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Qon5zv
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment