REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Harian Republika menyalurkan donasi dari para pembaca Republika kepada tiga pondok pesantren di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terdampak gempa, beberapa bulan lalu. Masing-masing pondok pesantren menerima donasi Rp 250 juta pada 17 Oktober silam.
Tiga ponpes tersebut, yakni Pondok Pesantren Al Aziziyah di Dusun Kapek, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat (Lobar); Ponpes Abu Abdillah Al Islami di Dusun Medas, Desa Medas, Kecamatan Gunung Sari, Lobar; dan Ponpes Hidayatul Muttaqin di Dangiang, Kayangan, Lombok Utara.
Pimpinan Ponpes Hidayatul Muttaqin Karyawadi, mengucapkan terima kasih kepada para pembaca Republika. Dia menyampaikan, donasi yang diberikan sangat bermanfaat untuk merenovasi bangunan ponpes yang rusak akibat gempa.
"Alhamdulilah donasi dari para pembaca Republika sangat bermanfaat, dana tersebut sudah kami manfaatkan membangun sembilan ruang kelas yang kemarin rusak akibat gempa," ujar Karyawadi, Kamis (6/12).
Karyawadi mengaku bersyukur adanya bantuan dari para pembaca Republika dan juga pihak lain, para santri dapat kembali belajar dengan nyaman.
Hal serupa juga dikatakan pemimpin Ponpes Abu Abdillah Al Islami Helmi Husni. Helmi mengatakan, donasi para pembaca Republika dialokasikan untuk membangun sebagian ruang kelas dan asrama putra dan putri yang rusak akibat gempa.
"Sudah proses (pembangunan), alhamdulillah berkat bantuan dari para pembaca Republika, anak-anak bisa kembali belajar," kata Helmi.
Sebelumnya, dia mengatakan, 400 santri yang belajar di Ponpes Abu Abdillah Al Islami terpaksa belajar dengan tenda darurat. Sebab, bangunan ponpes rusak berat akibat gempa.
Perwakilan Ponpes Al Aziziyah Amrullah mengatakan, donasi pembaca Republika telah dimanfaatkan untuk merenovasi ruang kelas dan asrama yang berada di lantai dua dan lantai tiga. Amrullah bersyukur, donasi tersebut membuat proses KBM yang sempat terdampak kembali berjalan normal.
"Alhamdulilah per 1 Desember para santri sudah bisa kembali masuk asrama, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca Republika, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian," ucap Amrullah.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) tak luput terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa bulan lalu, termasuk kondisi pondok pesantren (Ponpes). Sejumlah kerusakan bangunan ponpes hingga korban jiwa dan luka meninggalkan cerita kelam.
Sebagai wilayah yang dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Masjid, Lombok tentunya memiliki banyak ponpes. Kendati demikian, musibah bencana tak menyurutkan semangat ponpes untuk tetap menghidupkan KBM kepada para santri.
https://ift.tt/2zK3PSP
December 06, 2018 at 05:24PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2zK3PSP
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment