REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Revitalisasi trotoar dan boulevard di kawasan cagar budaya Kotabaru, Yogyakarta, diresmikan pada Jumat (21/12) malam. Revitalisasi ini selesai sebelum tenggat kontrak pengerjaan habis.
"Alhamdulilah, ini selesai sebelum kontrak. Secara administrasi sudah selesai 19 Desember kemarin," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti.
Umi menjelaskan, walaupun revitalisasi ini sudah diresmikan, masih ada pemeliharaan yang harus dilakukan. Pemeliharaan masih dilakukan oleh pelaksana revitalisasi selama enam bulan ke depan.
"Misalkan ada pohon yang baru ditanam, itu nanti dipelihara sampai hidup. Kalau sudah lebih dari enam bulan, itu tanggung jawab pemerintah," kata Umi.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, diresmikannya trotoar dan boulevard ini merupakan hadiah untuk kenyamanan seluruh masyarakat Yogyakarta. Tentunya juga untuk wisatawan yang mengunjungi Kota Yogyakarta, terlebih saat libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 nanti.
Peresmian ini juga diawali dengan meresmikan pedestrian Malioboro sisi barat pada hari yang sama. "Pemkot Yogyakarta mempersembahkan trotoar dan boulevarad. Dan pemprov mempersembahkan Malioboro sisi barat sedemikian rupa," kata Haryadi.
Ia pun berharap, seluruh masyarakat dapat menjaga serta memelihara trotoar dan boulevard ini. Salah satunya dengan menjaga kebersihan agar tidak menimbulkan kesan yang buruk.
Selain itu, ia juga mengimbau agar tidak ada parkir sembarangan di kawasan trotoar dan boulevard. Sebab, hal tersebut dapat menyebabkan kemacetan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, revitalisasi dilakukan dalam upaya membangun Kota Yogyakarta sebagai 'world heritage city'. Revitalilsasi dilakukan dengan mempercantik kawasan Kotabaru, namun tidak mengubah bentuk asli dari bangunan-bangunan yang sudah ada.
"Kita mencoba awal revitalisasi jalan ini dengan harapan kami mohon bangunan yang ada di Kotabaru ini jangan berubah. Karena ini heritage yang harus kita pertahankan dalam upaya kita membangun Kota Yogya sebagai kota heritage," kata Sultan.
Ia berharap, ke depannya trotoar dan boulevard ini tetap dijaga tidak hanya oleh pemerintah namun juga masyarakat. Sehingga, dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh masyarakat.
"Semua ini untuk memberikan nilai bagaimana Yogya yang penuh dengan heritage ini sebagai obyek wisata dan budaya. Dan kita pertahankan dengan baik," tambah Sultan.
Sultan juga mengajak seluruh masyarakat untuk sadar akan kebersihan di kawasan ini. Seperti halnya Malioboro, masih ada pihak-pihak membuang sampah sembarangan.
"Jangan seperti yang terjadi di Malioboro, berkunjung ke Malioboro kita sudah sediakan tempat sampah, tapi dibuang seenaknya sendiri," katanya.
Revitalisasi trotoar dan boulevard Kotabaru ini, secara kontrak memang proses pengerjaannya selesai pada 23 Desember untuk trotoar. Sementara, untuk boulevard selesai 24 Desember.
Revitalisasi ini sudah dilakukan sejak awal Juli 2018 lalu. Pembangunannya tidak menggunakan APBD, namun menggunakan Dana Keistimewaan DIY.
Total Rp 11, 5 miliar yang dikucurkan untuk revitalisasi ini. Rinciannya sendiri yaitu untuk trotoar dianggarkan sebesar Rp 9,5 miliar dan Rp 2 miliar untuk boulevard.
Lebar trotoar yang direvitalisasi mencapai 2,5 meter. Sementara panjangnya mencapai 500 meter untuk tiap sisi kiri dan sisi kanan trotoar.
Untuk boulevard sendiri, ada empat boulevard yang dibangun. Tiap boulevard akan dilengkapi dengan taman kecil yang diisi dengan berbagai tanaman.
http://bit.ly/2SqmnyQ
December 26, 2018 at 04:22PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SqmnyQ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment