Monday, December 17, 2018

Rian: Penolakan PSI Terhadap Poligami Masih Sebatas Internal

Jubir PSI mengatakan penolakan terhadap poligami masih sikap internal partai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Bidang Hukum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest mengatakan, penolakan partainya terhadap poligami masih sebatas sikap internal partai. Meski demikian, ia mengatakan bahwa PSI akan mencoba merevisi UU Perkawinan yang mengizinkan poligami.

"Kami akan menolak poligami untuk internal partai. Ke depannya kami akan coba revisi UU Perkawinan yang membolehkan poligami. Ini tentu perlu konsensus bersama dengan pihak partai lain serta pihak eksekutif," kata Rian kepada Republika.co.id, Senin (17/12).

Hasil revisi UU tersebut, ujarnya, dapat berbentuk regulasi tentang usia perkawinan perempuan, serta peraturan yang memberi kesempatan maksimal dari segi pendidikan bagi perempuan sebelum menikah.

"Dan juga dihilangkannya ayat yang membolehkan Poligami, keseluruhan ayat yang membolehkan poligami," ujarnya.

Baca juga: Politikus Gerindra Sentil PSI Soal Larangan Poligami

Larangan poligami yang disuarakan Ketua Umum PSI, Grace Natalie menimbulkan pro dan kontra. Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade mengaku tidak setuju dengan seruan tersebut. Menurut Andre, poligami sudah diatur dalam agama masing-masing dan tak perlu diributkan.

"Menikah itu kan hak konstitusi orang ya, masing-masing agama yang kita anut sudah mengatur poligami itu. Ada yang boleh di Islam, maupun ada yang tidak boleh di agama Kristen maupun Katolik. Saya rasa gak usah sampe kita mengatur ranah pribadi seperti itu," kata Andre dalam keterangannya, Sabtu (15/12).

Wasekjen Gerindra ini menegaskan, mestinya PSI melarang perzinahan bukan persoalan poligami yang justru sudah masuk ranah rumah tangga orang. Menurut dia, sikap PSI menolak poligami aneh, sebab poligami dilegalkan dalam agama Islam.

"Harusnya Grace itu bicara soal bagaimana memerangi prostitusi," ucapnya.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ini makin geram bila larangan poligami sekadar untuk menghargai kaum perempuan. Andre mencontohkan Nabi Muhammad shalallahu alahi wassalam yang menikahi perempuan lebih dari satu.

"Emang Nabi Muhammad menikah dengan banyak istri itu berarti gak menghargai perempuan gitu? Jadi tolong lebih baik kita fokus bicara ekonomi saja, bicara hal-hal perbaikan, gak usah poligami," ujar Andre.

Dia berpendapat, poligami adalah urusan antara manusia dengan Tuhannya. "Masih banyak masalah bangsa ini yang sulit ngurus poligami, lalu orang poligami gak boleh? Berzina boleh gitu? Tak usah urusin orang lain," ucap dia.

Poligami, kata dia, tidak masalah asal rumah tangganya tetap harmonis, tidak korupsi dan merugikan negara. "Ngapain ngurusin orang, di Islam boleh kok."

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2SRAw7J
December 17, 2018 at 08:28PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2SRAw7J
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment