Monday, December 17, 2018

SOS Sebut Banyak Pengurus Sepak Bola Terlibat Atur Skor

Akmal mengatakan, mulai dari investor, federasi, komisi disiplin, hingga Exco PSSI.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengungkapkan, praktik pengaturan skor (match fixing) dalam persepakbolaan Indonesia melibatkan banyak pihak. Akmal mengatakan, mulai dari investor, federasi, komisi disiplin, hingga Exco PSSI.

"Semua terlibat, investor ada, federasi lewat komite wasit, sampai Komdis, Exco PSSI, ikut-ikutan juga. Kemudian ada pemain dan pelatih juga," ujar Akmal dalam gelaran diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).

Akmal menjelaskan, permasalahan yang dihadapi persepakbolaan Indonesia sejak 2011 ke atas adalah pengaturan skor. Semenjak APBD dilarang membiayai sebuah klub sepak bola, bandar-bandar judi mulai masuk ke Indonesia dan disambut baik pengurus sepak bola dalam negeri.

"Ketika APBD disetop dari sepak bola, pengurus sepak bola Idonesia bingung. Akhirnya bekerja sama dengan bandar judi. Bandar judi itu masuk ke Indonesia karena ada yang bukain pintu. Nggak mungkin ada orang masuk ke rumah kita kalau nggak ada yang bukakan pintu," ujar Akmal.

Akmal mengungkapkan, berdasarkan investigasi SOS, ada sekitar lima bandar judi yang berperan penting dalam menyetir bergulirnya kompetisi di negeri ini. Di antaranya adalah DAS yang berasal dari Malaysia, yang pada 2015 tertangkap bersama mantan wasit bernama Nazaruddin karena terlibat pengaturan skor SEA Games.

Selain itu, lanjut Akmal, ada juga bandar bernama Jimy pernah disadap untuk mengetahui god father-nya bandar judi. Tetapi, kata dia, waktu itu yang namanya didapati malah Bambang Suryo.

"Akhirnya Bambang Suryo maaf-maaf minta jadi justice collaborator untuk buka semuanya. Tapi faktanya hanya di tengah jalan saja sampai Bambang Suryo lepas semuanya. Nggak ada hukumannya orang yang mau tobat malah balik lagi," kata Akmal.

Bandar lainnya, lanjut Akmal, diketahui bernama Mikel. Keempat, lanjut Akmal, ada juga bandar bernama ZAR, dan yang terakhir bernama FON. Semua bandar tersebut, kata Akmal, ikut terlibet pengaturan skor bersama petinggi-petinggi sepak bola Indonesia.

"Saya nggak bisa sebutkan namanya karena harus ada bukti valid. Belum ada tangkap tangan lagi setor uang. Tapi kalau jujur, mereka mau taubatan nasuha, semua pasti mengakui itu semua," ujar Akmal.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2QUb8kD
December 17, 2018 at 05:19PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2QUb8kD
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment