REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Uji coba jembatan darurat yang menghubungkan jalur utama Padang-Bukittinggi di Sumatra Barat mengalami penundaan. Menurut jadwal yang ditetapkan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang, uji coba jembatan panel bisa dilakukan Sabtu (15/12) ini.
Namun karena hujan deras sempat mengguyur bagian hulu Sungai Kalu pada Jumat (14/12) malam, maka debit air yang melintas di bawah jembatan sempat meninggi.
"Akhirnya, pengerjaan juga sempat setop 8 jam. Ini kami sedang bekerja ekstra untuk mengejar target. Insya Allah malam ini bisa rampung. Semolor-molornya Ahad pagi besok bisa uji coba," ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fiqri, Sabtu (15/12).
Aidil menyebutkan, pihaknya tetap mengedepankan kualitas jembatan dan keselamatan pekerja meski dikejar target. Karenanya, pengerjaan jembatan terpaksa dihentikan saat hujan deras melanda Sumbar tadi malam. BPJN III, ujarnya, ingin pengendara bisa segera melintasi jembatan darurat agar aktivitas ekonomi warga Sumbar segera pulih.
"Untuk saat ini sedang progres pemasangan lantai baja, sudah separuh berjalan. Semoga bisa cepat sehingga masyarakat bisa melintas di atasnya," kata Aidil.
Jembatan darurat yang terdiri dari panel-panel baja sepanjang 36 meter mulai dibangun sejak Selasa (11/12) lalu, akibat jembatan utama yang ambruk pada Senin (10/12) malam. Nantinya, jembatan darurat akan diberlakukan satu jalur dan diperuntukkan bagi pengendara dari Kota Padang menuju Bukittinggi. Sebaliknya, pengendara dari Bukittinggi yang menuju Kota Padang diarahkan melalui jalur Malalak.
Pemerintah juga mulai merencanakan pembangunan jembatan permanen sebagai pengganti jembatan Sungai Kalu yang ambruk. Rencananya, setelah jembatan darurat bisa dilalui akhir pekan ini, petugas mulai membangun jembatan double bailey yang terletak di samping jembatan saat ini. Selanjutnya bila jembatan double bailey bisa digunakan, maka pengendara diarahkan untuk melintas di atasnya. Sementara jembatan darurat yang sebelumnya dipakai, dibongkar untuk dibangun jembatan permanen.
Jembatan permanen yang ditargetkan bisa dibangun akhir Desember 2018 ini akan menelan biaya Rp 15 miliar. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan, pihaknya akan melakukan penunjukan langsung kepada kontraktor lokal sebagai pelaksana proyek. Targetnya, jembatan permanen akan rampung dibangun selama 6 bulan.
https://ift.tt/2EwzAm6
December 15, 2018 at 04:17PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EwzAm6
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment