Friday, December 7, 2018

Ilmuwan: 60 Menit Latihan Berdampak Positif Selama Dua Hari

Percobaan membuktikan latihansemi intens pun mempengaruhi metabolisme glukosa

REPUBLIKA.CO.ID, GEORGETOWN -- Sebuah penelitian baru dari para ilmuwan di UT Southwestern Medical Center dapat memberikan beberapa motivasi untuk bergerak, bahkan hanya sesekali. Penelitian telah mengungkapkan, satu latihan dapat secara positif mempengaruhi aktivitas neuron di otak, yang mempengaruhi metabolisme hingga dua hari.

Penelitian ini berfokus pada subset neuron di otak yang disebut sebagai sirkuit otak melanocortin. Melanocortin adalah kumpulan hormon peptida yang dikenal untuk membantu mengatur asupan makanan tubuh, dan dua jenis neuron terlihat memainkan peran dalam pelepasan melanocortin, POMC neuron dan neuron AgRP.

Untuk mengevaluasi bagaimana olahraga mempengaruhi aktivitas di kedua jenis neuron, studi mengukur aktivitas otak pada tikus setelah mengalami berbagai aktivitas fisik. Temuan itu mengungkapkan satu kali latihan treadmill 60 menit memicu perubahan pada neuron melanocortin hewan yang berlangsung hingga dua hari.

Setelah satu sesi latihan, neuron POMC menunjukkan peningkatan aktivitas, sehingga mengurangi nafsu makan dan menurunkan kadar glukosa darah, sementara aktivitas di neuron AgRP menurun. Penelitian sebelumnya telah menemukan neuron AgRP yang terlalu aktif dapat menurunkan metabolisme dan meningkatkan nafsu makan.

"Tidak perlu banyak latihan untuk mengubah aktivitas neuron ini," kata Kevin Williams, salah satu ilmuwan UT Southwestern yang mengerjakan proyek tersebut, dilansir dari laman Newatlas, Kamis (6/12).

"Berdasarkan hasil kami, kami akan memprediksi bahwa  berolahraga bahkan sekali dalam cara semi-intens dapat menuai manfaat yang dapat bertahan selama berhari-hari, khususnya sehubungan dengan metabolisme glukosa," lanjut Williams.

Meskipun hasil ini hanya terbukti pada model binatang, para peneliti yakin mereka akan mencerminkan pada manusia juga, karena sirkuit otak melanocortin serupa pada manusia dan tikus. Tim sekarang berencana untuk mencoba, dan memasukkan mekanisme yang pasti yang tampaknya memicu hasil perubahan saraf yang disaksikan.

"Penelitian ini tidak hanya untuk meningkatkan kebugaran. Pemahaman yang lebih baik tentang hubungan saraf untuk berolahraga dapat berpotensi membantu sejumlah kondisi yang dipengaruhi oleh regulasi glukosa," ujar Williams.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2G57Ere
December 07, 2018 at 04:39PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2G57Ere
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment