Sunday, December 16, 2018

Ini Tanggapan Orang Tua Murid Terhadap Sistem Zonasi

Lebih baik mengikuti sistem zonasi agar mengetahui pasti bagaimana kondisi lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menerapkan kebijakan zonasi untuk tahun ajaran baru. Terkait hal ini, sejumlah orang tua pun mengeluarkan tanggapan beragam.

"Sebenarnya idenya bagus karena zonasi dilakukan untuk pemerataan sekolah. Kalau saya ya cenderung kalau misalkan itu bisa menjadi lebih baik, ya oke. Tapi kalau nggak ya silakan dihapus saja sistem zonasi itu," kata Nurul Hidayati, salah seorang orang tua yang memiliki anak kelas 3 SMP di Yogyakarta, Ahad (17/12). 

Ia pun tidak terlalu mempermasalahkan sistem zonasi ini karena anaknya ingin melanjutkan ke sekolah khusus tari. Sebagai orang tua, ia mendukung keputusan anaknya tersebut dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan agar keinginan anaknya terkabul. 

Astuti Utami, orang tua murid kelas 6 SD, mengatakan, ia dan suaminya menilai lingkungan adalah hal yang penting bagi pendidikan anaknya. Utami menjelaskan, ada sekolah negeri favorit yang diinginkan anaknya. Namun, lokasinya cukup jauh dari rumah dan apabila zonasi diterapkan maka sekolah itu akan diisi oleh anak-anak di sekitarnya saja. 

Sementara itu, lanjut Utami, ia tidak mengetahui pasti bagaimana lingkungan yang ada di sana. Oleh karena itu, ia menilai lebih baik mengikuti sistem zonasi agar mengetahui pasti bagaimana kondisi lingkungannya. 

Ia juga menceritakan, semenjak ada zonasi, sekolah swasta menjadi menarik minat masyarakat. Swasta yang sudah punya nama baik dan memiliki fasilitas lengkap, walaupun harganya mahal tetap didatangi orang tua siswa. 

"Anaknya tidak disekolahkan di sekolah negeri yang biasa saja, tapi ke sekolah swasta tapi fasilitasnya lengkap. Artinya, jadi sekarang sekolah yang setengah-setengah itu jadi nggak kebagian murid," kata dia.

Di sisi lain, sistem zonasi, menurut kakak murid kelas 3 SMP, Bella Anugrah bisa jadi merugikan. Keluarganya memiliki alamat KTP dan KK di wilayah Depok namun sekarang tinggal di Cibinong. Hal ini cukup menyulitkan karena meskipun zonasi maka akan tetap bersekolah dengan jarak yang cukup jauh. 

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2Qx8odr
December 16, 2018 at 07:10PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Qx8odr
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment